Rancang Bangun Perangkat Lunak Web Visualisasi Letak Penyebab Epilepsi Dari Sinyal EEG

Epilepsi didefinisikan sebagai kumpulan gejala dan tanda-tanda-klinis yang muncul akibat gangguan fungsi otak secara intermitten, yang terjadi akibat lepasnya muatan listrik yang tidak normal atau berlebihan dari neuron-neuron secara paroksismal dengan berbagai macam etiologi. EEG adalah suatu instrumen yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik statis yang dihasilkan dari rangsangan yang diterima otak. Hasil dari perekaman menggunakan EEG berupa sinyal. Sinyal EEG dibedakan berdasarkan rentang tentang frekuensi dan diklasifikasikan menjadi lima gelombang yaitu gelombang delta, teta, alfa, beta, dan gamma. Pada penelitian sebelumnya, visualisasi dari Sinyal EEG menggunakan topografi mapping. Topografi mapping akan menampilkan gambar kepala dengan warna yang berbeda. Setiap nilai diperoleh direpresentasikan dengan warna tertentu mulai dari warna merah tertinggi hingga biru tua terdalam. Area dengan nilai yang tinggi yang diwakili dalam warna merah tua dapat menunjukkan adanya zona epileptogenik. Namun tidak semua orang mampu membaca maksud dari topografi mapping. Oleh karena dibutuhkan visualisasi yang lebih mudah dipahami seperti menggunakan grafik. Sinyal EEG yang dimasukan nantinya akan dilakukan klasifikasi terlebih dahulu untuk mengklasifikasi kondisi otak dari sinyal tersebut. Sinyal EEG yang sudah diklasifikasi akan menjadi tiga kategori yaitu kondisi normal, kondisi interictal, dan kondisi ictal atau kejang. Hasil dari klasifikasi tersebut akan ditampilkan kedalam grafik dengan sumbu y sebagai kondisi otak dan sumbu x waktu terjadinya kondisi tersebut. Hasil dari penelitian merupakan grafik berupa visualisasi dari sinyal EEG. Visualisasi akan menghasilkan grafik yang menampilkan kondisi otak tiap waktunya. Nilai pada grafik didapatkan dari hasil pengklasifikasian terhadap sinyal EEG. Berdasarkan hasil uji coba dan kuesioner, visualisasi menggunakan grafik dapat memudahkan orang dalam membaca hasil sinyal karena grafik lebih mudah untuk dibaca dengan rata-rata nilai ketermudahan pembacaan sebesar 85,5%. ============================================================ Epilepsy is defined as a collection of symptoms and clinical signs that arise as a result of intermittent disturbances of brain function, which occur due to abnormal or excessive electrical discharges from paroxysmal neurons with various etiologies. EEG is an instrument used to record static electrical activity resulting from stimuli received by the brain. The result of recording using EEG is a signal. EEG signals are distinguished based on the range of frequencies and are classified into five waves, namely delta, theta, alpha, beta, and gamma waves. In previous studies, the visualization of the EEG signal using topographic mapping. Topographic mapping will display images of heads with different colors. Each value obtained is represented by a certain color ranging from the highest red to the deepest dark blue. Areas with high values represented in dark red may indicate the presence of an epileptogenic zone. But not everyone is able to read the meaning of topographic mapping. Therefore, visualization is needed that is easier to understand, such as using graphs. The EEG signal that is entered will be classified first to classify the condition of the brain from the signal. EEG signals that have been classified into three categories, namely normal conditions, interictal conditions, and ictal conditions or seizures. The results of the classification will be displayed in a graph with the y-axis as the condition of the brain and the x-axis when the condition occurs. The result of the research is a graph in the form of visualization of the EEG signal. Visualization will produce a graph that displays the state of the brain over time. The value in the graph is obtained from the results of the classification of the EEG signal. Based on the results of trials and questionnaires, visualization using graphs can make it easier for people to read the signal results because the graph is easier to read with an average readability value of 85.5%