Kajian Kerentanan Kota Surabaya Terhadap Perubahan Iklim Pada Sektor Kesehatan

Perubahan iklim menyebabkan berbagai dampak di berbagai sektor kehidupan manusia, salah satunya yaitu timbulnya kerentanan dalam sektor kesehatan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui nilai kerentanan di setiap wilayah yang disebabkan oleh perubahan iklim di sektor kesehatan wilayah kota Surabaya. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam menghadapi berubahan iklim di kota Surabaya. Kerentanan sendiri dihitung dengan menggunakan 3 faktor utama yaitu; kapasitas adaptif, sensifitas dan keterpaparan. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data sekunder yang dibagi menjadi beberapa komponen yang terdiri dari : kesejahteraan, sosiodemografi, kesehatan,bencana iklim dan curah hujan. Data ini kemudian di analisis untuk memperoleh Indeks Kerentanan Iklim di setiap wilayah Kota Surabaya,yang kemudian di aplikasikan ke dalam perangkat lunak Arcgis untuk menghasilkan peta kerentanan yang digunakan sebagai dasar untuk memberikan saran alternatif dalam mengurangi kerentanan di wilayah rentan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada 9 Kecamatan di Kota Surabaya yang masih rentan dalam sektor kesehatan yaitu : Kecamatan Wonocolo sebesar 0,12; Kecamatan Tenggilis Mejoyo sebesar 0,42; Kecamatan Rungkut sebesar 0,24 ; Kecamatan Sukolilo sebesar 0,11; Kecamatan Wiyung sebesar 0,17; Kecamatan Lakarsantri sebesar 0,15; Kecamatan Sukomanunggal sebesar 0,13; Kecamatan Simokerto sebesar 0,29; Kecamatan Bubutan sebesar 0,39 dan Kecamatan Benowo sebesar 0,45. Alternatif yang bisa dilakukan dalam mengurangi dampak dari kerentanan pada sektor kesehatan ini adalah dengan perawatan saluran drainase yang rutin untuk wilayah terkena banjir, tidak melakukan pembangunan skala besar di wilayah rawan banjir,penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah di tempat yang sudah disediakan, diwujudkannya fasilitas kesehatan dengan tenaga medis yang handal serta dibuatnya kajian resiko dan cara beradaptasi di bidang kesehatan. Kata Kunci: Kapasitas Adaptif, Kerentanan, Keterpaparan, Perubahan Iklim, Sensitivitas ====================================================================================================== Climate change has a variety of impacts on world life, one of which is the emergence of vulnerability in various sectors as health. This time the study aims to determina the vulnerability value in every region caused by climate chane in the health sector of the Surabaya city. The vulnerability itself is calculated using 3 main factors such as adaptive capacity,sensivity and exposure. This research was initiated by collecting secondary data that were divided into several components like well-being, sociodemography, health, climatic disasters and rainfall. This data was then analyzed to obtain climate vulnerability indices in every region of the city of Surabaya, wgich were then applied into Arcgis software to produce a vulnerability map used as a basis for providing alternative advice on reducing vulnerability in the vulnerable area. The results of this study show that there are 9 remaining health-sensitive areas in the city of Surabaya like Woncolo is 0,12; Tenggilis Mejoyo is 0,42; Rungkut is 0,2; Sukolilo is 0,11; Wiyung is 0,17; Lakarsantri is 0,15; Sukomanunggal is 0,13; Simokerto is 0,29; Bubutan is 0,39 and Benowo is 0,15. The alternative that can be done to reduce the impact of vulnerability on health sector is by routine drainage treatment for flood-affacted areas,not large – scale construction in flood plains, raising awareness of the importance of dumping waste in prepared places, built a health facility with the right medical strength and created a range of risks and ways to adapt in the heatlh sector. Keywords: Adaptive Capacity, Climate Change, Exposure, Sensivity, Vulnerability