Perencanaan Reklamasi Dan Pondasi Tangki Kilang Minyak Studi Kasus: Kilang Minyak Pertamina-Rosneft Di Tuban, Jawa Timur

Kebutuhan minyak yang semakin bertambah di masyarakat menyebabkan PT Pertamina Indonesia membutuhkan lahan tambahan yang baru untuk menjadi area penyimpanan minyak berupa kilang minyak PT Pertamina. Namun keterbatasan lahan yang tersedia untuk area kilang minyak tersebut menyebabkan PT Pertamina Indonesia berencana untuk melakukan reklamasi pantai di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kondisi tanah dasar dapat dilihat pada bore hole (BH) pada perencanaan reklamasi ini, terdapat 3 bore hole yang rata-rata menunjukkan jenis tanah pada area reklamasi ini cenderung sudah baik dikarenakan mempunyai jenis tanah dominan pasir, namun pada bore hole 3 (BH3) terdapat jenis tanah yang lembek dengan dominan tanah lempung berlanau dan mempunyai nilai NSPT 1. Hal tersebut membuat reklamasi akan mengalami banyak permasalahan seperti pemampatan tanah dasar yang besar, daya dukung tanah yang rendah dan tahanan geser yang rendah. Oleh sebab itu, perlu direncanakan perbaikan tanah dasar untuk menghilangkan pemampatan yang akan terjadi. Selain itu, diperlukan juga alternatif perkuatan tanah dasar dibawah tanggul reklamasi dan dibawah jalan yang direncanakan, serta pondasi dari silo kilang minyak agar konstruksi yang dibangun aman dan stabil. Metode perbaikan tanah dasar yang diadopsi untuk menghilangkan pemampatan di lahan reklamasi adalah metode preloading yang dikombinasi dengan Prefabricated Vertikal Drain (PVD). Dalam hal ini PVD ditujukan untuk mempercepat waktu pemampatan mengingat tanah lempung memiliki kemampuan untuk mengalirkan air sangat kecil. Tanggul yang ada disekeliling lahan reklamasi akan diperkuat dengan Geotextile dan Micropile/Minipile; sedang jalan yang ada di area reklamasi tersebut akan diperkuat dengan geotextile. Kedalaman dan jumlah pondasi tiang dari silo kilang minyak juga akan direncanakan serta akan dilihat perubahan dari jumlah pondasi tiang bilamana jumlah dari silo lebih dari satu.Dari hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan 4 ketinggian timbunan akhir sesuai dengan elevasi yang ada yaitu 5 meter, 6 meter, 7 meter, dan 8 meter. Perencanaan perbaikan tanah menggunakan metode preloading yang dikombinasi dengan PVD pola pemasangan segitiga dengan jarak 0,8 m dan dipasang hingga kedalaman 9 meter. Hasil perencanaan perkuatan pada bidang longsor yang terdapat di tanggul timbunan, didapatkan untuk perkuatan geotextile dengan meninjau keseluruhan panjang tanggul didapatkan luas geotextile yang dibutuhkan sebesar 855264 m2, dan didapatkan untuk perkuatan minipile/micropile dengan meninjau keseluruhan panjang tanggul didapatkan jumlah total kebutuhan minipile sebanyak 41671 buah. Dan untuk hasil analisis biaya dari perkuatan yang digunakan, didapatkan untuk geotextile biaya yang dibutuhkan sebesar Rp10.177.644.733,00, dan untuk perkuatan minipile/micropile biaya yang dibutuhkan sebesar Rp11.931.985.136. Juga dalam merencanakan pondasi tangki minyak yang stabil dan aman didapatkan pondasi yang digunakan diameter 800 mm dengan kedalaman pondasi 13 m dan didapatkan jumlah pondasi yang digunakan 16 buah dengan konfigurasi pondasi 4 × 4, serta dalam merencanakan pondasi kilang minyak ditinjau juga pilecap yang digunakan dengan ukuran 18 m × 18 m dan penulangan yang didapatkan untuk pilecap didapatkan untuk tulangan pokok memakai tulangan diameter 27 dengan jarak 150 mm (D27 – 150 mm) serta untuk tulangan bagi memakai tulangan diameter 22 dengan jarak 150 mm (D22 – 150 mm). ==================================================================================================== The increasing demand for oil in the community has caused PT. Pertamina Indonesia needs some additional land to become an oil storage area in form of an oil refinery. However, the limited land available for the oil refinery area has caused PT Pertamina Indonesia to plan coastal reclamation in Tuban Regency, East Java. The subgrade conditions can be seen in the bore hole (BH) in this reclamation plan, there are 3 bore holes which on average indicate the type of soil in this reclamation area tends to be good because it has a dominant soil type of sand, but in bore hole 3 (BH3), the soil type is soft with a dominant silty loam and has 1 for the NSPT value. This makes reclamation will experience many problems such as large subgrade compression, low soil bearing capacity, and low shear resistance. Therefore, it is necessary to plan for subgrade improvement to eliminate the compression that will occur. In addition, alternative subgrade reinforcement is also needed under the reclamation embankment and the planned road, as well as the foundation of the oil refinery silo so that the construction that is built will be safe and stable. The subgrade improvement method adopted to eliminate compression in reclaimed land is the preloading method combined with Prefabricated Vertical Drain (PVD). In this case, PVS is intended to speed up the compression time, considering that clay can drain a small amount of water. The existing embankment around the reclaimed land will be reinforced with Geotextile and Micropile/Minipile; while the existing road in the reclamation area will be reinforced with geotextile. The depth and number of pile foundations from oil refinery silos will also be planned and changes will be seen in the number of pile foundations if the number of silos is more than one. And from the results of the analysis that has been carried out, it is found that 4 final embankment heights correspond to the existing elevations, namely 5 meters, 6 meters, 7 meters, and 8 meters. Soil improvement planning uses the preloading method combined with a PVD triangular installation pattern with a distance of 0.8 meters and installed to a depth of 9 meters. The results of reinforcement planning in the landslide area found in embankment heap, obtained for geotextile reinforcement by reviewing the entire length of the embankment, the required geotextile area is 855264 m2, and obtained for minipile/micropile reinforcement by reviewing the entire length of the embankment, the total number of minipile needs is 41671 pieces. The results of the cost analysis of the reinforcement used, obtained for geotextile the required cost is Rp.10,177,644,733,00, and for minipile/micropile reinforcement the required cost is Rp.11,931,985,136,00. Also in planning a stable and safe oil tank foundation, the foundation used is 800 millimetres in diameter with a foundation depth of 13 meters and the number of foundations used is 16 with 4 × 4 foundation configuration, and in planning the oil refinery foundation, the pilecap used is also reviewed with the size 18 meters × 18 meters and the reinforcement obtained for pilecap is obtained for the main reinforcement using 27 diameter reinforcement with a distance of 150 mm (D27 - 150 mm) and reinforcement using 22 diameter reinforcement with a distance of 150 mm (D22 - 150 mm