Investigasi Nilai Fracture Energy Pada Steel Fiber Reinforcement Concrete (SFRC) Dengan Variasi Spesimen Dan Rasio Volume

Beberapa beton hasil dari perkembangan teknologi beton adalah beton mutu tinggi (high strength concrete), self-compacting concrete, dan beton serat (fiber reinforced concrete). Salah satu bahan konstruksi yang menjanjikan untuk permintaan dalam meningkatkan ketahanan struktural terhadap beban gempa adalah beton yang diperkuat dengan adanya penambahan serat baja, yang sering dikenal dengan sebutan Steel Fiber Reinforcement Concrete (SFRC). Inti dari penambahan serat baja ke dalam matriks beton adalah gaya penjangkarannya, oleh karena itu serat dengan lekukan digunakan. Parameter geometris dari serat yang diterapkan juga penting. Saat membandingkan hubungan grafik untuk beton dengan dan tanpa serat, dapat diperhatikan bahwa area di bawah kurva merupakan energi yang dibutuhkan untuk menghancurkan elemen (Fracture Energy). Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Fracture Energy pada serat fiber optimum yang menghasilkan nilai kuat tekan dengan komposisi serat 0.0%, 0.5%, 1.0%, 1.5%, dan 2.0%, serta perbandingan nilai ekonomis dari beton tanpa campuran dan beton dengan campuran steel fiber. Terdapat 2 (dua) macam benda uji yang diteliti yaitu berbentuk silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm, lalu berupa balok prismatik dengan 3 (tiga) varian specimen, balok pertama dengan ukuran 600x200x300 mm, balok kedua dengan ukuran 800x200x400, dan balok ketiga dengan ukuran 1000x200x500. Setelah didapatkan nilai tegangan dan deformasi berdasarkan Data Logger, selanjutnya akan dikonversikan menjadi nilai CMOD (Crack Mouth Opening Displacement) dengan metode ‘Point Tracking’ pada specimen agar dapat diketahui perilaku penampang steel fiber dengan komposisi tertentu. Dalam analisa ini diharapkan dapat dilihat seberapa efektif penambahan steel fiber dalam meningkatkan kapasitas dan performa pada beton bertulang. ====================================================================================================== High strength concrete, self-compacting concrete, and fiber reinforced concrete are concrete results of the development of concrete technology, one of the promising building materials for the demand for increasing structural resistance to loads, often referred to as steel fiber reinforced concrete (SFRC). The essential thing in adding steel fiber to the concrete matrix is its anchorage strength, so fibers with grooves are used. The geometric parameters of the fiber used are also important. When comparing the graphical relationships for concrete with and without fiber, it should be noted that the area under the curve represents the energy required to destroy the element (fracture energy). The number one motive of this look at turned into to decide the cost of Fracture Energy withinside the most effective fiber that produces compressive energy values with a fiber composition of 0.0%, 0.5%, 1.0%, 1.5%, and 2.0%, in addition to the comparison of the financial cost of unmixed concrete and concrete with metal fiber mix. There are 2 (two) types of check items studied, precisely cylindrical with a diameter of 100 mm and a height of 200 mm, then a prismatic beam with 3 (three) specimen variants, the first beam with a size of 600x200x300 mm, the second one beam with a size of 800x200x400, and the third beam with a size of 1000x200x500. After acquiring the stress and deformation values primarily based totally on the Data Logger, they will then be transformed into CMOD (Crack Mouth Opening Displacement) values with the 'Point Tracking' approach at the specimen to understand the conduct of the steel fiber cross-phase with a particular composition. This evaluation is anticipated to peer how powerful the addition of steel fiber is in growing the capability and overall performance of reinforced concrete