Sintesis Zeolit NaY Menggunakan Kaolin Bangka Dan Natrium Silikat Sebagai Sumber Alumina dan Silika

Zeolit NaY telah berhasil disintesis dari kaolin Bangka dan natrium silikat sebagai sumber alumina dan silika dengan satu tahap sintesis. Metakaolin digunakan sebagai prekursor sintesis zeolit yang diperoleh melalui tahap kalsinasi kaolin Bangka. Sintesis Zeolit NaY dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 100 °C pada variasi waktu 3,6,9,12,18,24 jam dan variasi komposisi molar rasio 2-6 Na2O: 7-13 SiO2: Al2O3: 160-200 H2O. Padatan yang terbentuk dikarakterisasi dengan difraksi sinar-x (XRD), spektroskopi inframerah (FTIR) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa zeolit NaY terbentuk pada waktu hidrotermal 3,6 dan 9 jam. Penambahan waktu hidrotermal menyebabkan transformasi zeolit NaY menjadi zeolit NaP. Pada rasio Na2O/Al2O3 yang lebih rendah yakni 2 dan 4 tidak terjadi perubahan fasa, karena masih terdapat fasa kuarsa dari metakaolin. Alkalinitas yang rendah dapat menyebabkan menurunnya kemampuan disolusi silika dan alumina, sehingga akan menghambat terbentuknya zeolit NaY.Pada hasil sintesis zeolit NaY dengan rasio SiO2/Al2O3 13 terdapat fasa kuarsa. Spesies SiO2 yang berlebihan tidak dapat digabungkan ke dalam kerangka zeolit NaY tetapi diendapkan sebagai amorf silika. Pada variasi H2O terbentuk zeolit NaY pada H2O=160-3 jam, H2O=180-6 jam dan H2O=200-9 jam. Meningkatnya rasio reaktan H2O, membutuhkan waktu hidrotermal yang lebih lama untuk membentuk kristal zeolit. Hasil karakterisasi morfologi padatan dengan SEM menunjukkan bentuk oktahedral dengan rata-rata rentang ukuran partikel zeolit NaY sebesar 2-3 μm. ==================================================================================================== NaY zeolite had been successfully synthesized from Bangka kaolin and sodium silicate as a source of alumina and silica with one synthesis step. Metakaolin was used as a precursor for zeolite synthesis which was obtained through the calcination process of Bangka kaolin. The synthesis of NaY zeolite was carried out by hydrothermal method at Temperature of 100 °C at time variation of 3,6,9,12,18,24 hours and ratio molar composition of 2-6 Na2O: 7-13 SiO2: 160-200 H2O. The formed solids were characterized by X-ray diffraction (XRD) , infared spectroscopy (FTIR) and Scanning Electron Microscopy (SEM). The characterization results showed that NaY zeolite was formed at the hydrothermal time of 3, 6 and 9 hours. The addition of hydrothermal time caused the transformation of NaY zeolite to NaP zeolite. At the lower Na2O/Al2O3 ratio, i.e. 2 and 4, there was no phase changing as quartz phase was still existed from metakaolin. Low alkalinity could decrease the dissolution ability of silica and alumina, which would inhibit the formation of NaY zeolite. In the synthesis of NaY zeolite at the SiO2/Al2O3 ratio of 13, there was no a quartz phase where the excess SiO2 species could not be incorporated into the NaY zeolite framework but was precipitated as amorphous silica. In the H2O variation, NaY zeolite is formed at H2O=160-3 hours, H2O=180-6 hours and H2O=200-9 Hours as increasing H2O ratio would require longer hydrothermal time to form zeolite crystals. The result of solid morphological characterization by Scanning Electron Microscopy (SEM) showed an octahedral shape with an average particle size range of NaY zeolite was 2-3 μm