Analisis Perbandingan Transportasi Intermoda untuk Angkutan Barang: Studi Kasus Penyeberangan Jawa - Sumatera

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Penyebaran aktivitas yang demikian kompleks menimbulkan permasalahan transportasi. Masalah transportasi seringkali menjadi penyebab terhambatnya pengiriman muatan yang akan berdampak pada tingginya biaya pengiriman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetisi antar moda (laut dan darat) pada lintasan Jawa – Sumatera dengan membandingkan unit biaya pengiriman terendah. Metode optimisasi digunakan untuk mencari ukuran utama kapal optimum yang menghasilkan unit biaya pengiriman terendah pada moda laut (ro-ro, general cargo, dan petikemas). Kemudian, diperoleh total biaya pengiriman dengan menambahkan unit biaya moda laut dan darat (tronton dan trailer). Hasil analisis menunjukan bahwa ro-ro dipilih sebagai moda yang paling optimal untuk pengiriman barang dari Jawa menuju Sumatera. Biaya unit minimum yang diperoleh adalah sebesar Rp. 324,721/ton untuk pengiriman dengan rute Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni menggunakan kapal roro dan tronton, sedangkan untuk pengiriman dengan rute Pelabuhan Ciwandan – Pelabuhan Panjang menggunakan kapal general cargo dan tronton sebesar 1,128,792/ton, dan biaya minimum untuk pengiriman dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok – Pelabuhan Panjang menggunakan kapal roro dan tronton unit cost sebesar Rp. 667,489/ton. Untuk alternatif pengiriman dengan skenario baru menggunakan kapal petikemas, didapatkan biaya satuan minimum sebesar Rp674,561/ton untuk rute Tanjung Priok – Panjang, dan Rp315,466/ton untuk rute Ciwandan Panjang. Sementara itu, untuk waktu tempuh yang paling cepat adalah pada rute Merak – Bakauheni selama 8.59 jam. ================================================================================================ Indonesia is the largest archipelagic country in the world. Spreading out economic activities could influence the transportation problems. One of transportation problems is caused by delaying in cargo shipments, which affects on high shipping cost. This study aims to determine the competition between sea modes and land modes on Java – Sumatea crossing by considering the lowest unit cost incurred. The optimization method is used to find the optimum ship's main dimension which produces the finite shipping cost unit in sea mode (roro, general cargo, and container). Then, the total cost of shipping by adding unit cost of sea and land transportation (tronton and trailer). The results show that the ro-ro is selected as the most optimum mode to ship the comodities in Java – Sumatera crossing. The minimum unit cost for Merak – Bakauheni route is Rp. 324,721/ton, meanwhile for the Ciwandan to Panjang, the minimum unit cost by General Cargo vessel is Rp. 1,128,792/ton, and for the last route, the minimum unit cost for the route of Tanjung Priok – Panjang is Rp. 667,489/ton. For the new alternative transportation mode by using container vessel, the minimum unit cost for Tanjung Priok to Panjang is Rp674,561/ton, and for the Ciwandan to Panjang is Rp315,466/ton. Meanwhile, the shortest time that took for the cargoes to be delivered is 8.59 hours by using the Merak – Bakauheni route