Analisis Perencanaan Transportasi Sungai Untuk Pemerataan Pembangunan : Studi Kasus Sungai Musi

Provinsi Sumatera Selatan memiliki sungai Musi yang telah lama digunakan masyarakat untuk kegiatan transportasi dan perdagangan. Peningkatan jumlah penduduk menjadikan kebutuhan akan kebutuhan pokok dan bangunan semakin tinggi sedangkan banyak wilayah yang memiliki aksesibilitas jalan yang rendah sehingga pembangunan tidak merata setiap daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan angkutan sungai di wilayah Sungai Musi dengan menggunakan motode optimasi untuk mendapatkan tipe kapal dan ukuran utama yang sesuai pada rute terpilih yang memberikan minimum unit cost. Kapal General Cargo (GC) adalah alternatif yang dipilih untuk mengangkut barang kebutuhan pokok dan bangunan melalui Sungai Musi. Hasil analisa mendapatkan bahwa pola operasi optimum adalah dengan pola operasi port to port dengan biaya total Rp. 61.864.460.852/tahun dengan biaya unit sebesar Rp. 113.031/ton, untuk pola operasi multiport biaya totalnya adalah Rp. 70.745.617.643/tahun dengan biaya unit sebesar Rp. 129.257/ton sedangkan untuk pola operasi hub and spoke biaya total termurah jauh lebih mahal yakni Rp. 104.329.123.332/tahun dengan biaya unit yaitu Rp. 634.410/ton. ================================================================================================ South Sumatra Province has Musi River which has been used by the community for transportation and trade activities since long time ago. Increasing the number of residents makes the need for basic goods and con needs increase year by year, but in fact many regions have low road accessibility so that the development is not equaly distributed in each region. This study aims to plan the waterways transport system in the Musi River region by using an optimization method to obtain the type of vessel and the main size that is suitable on the selected route which provides a minimum unit cost. General Cargo Ship (GC) is a chosen alternative to transport basic goods and buildings through the Musi River. The results of the analysis found that the optimum operating pattern is the port to port operations pattern and the total cost is Rp. 61.864.460.852/year and with a unit cost is Rp. 113.031 / ton, for the multiport operating pattern the total cost is Rp. 70.745.617.643/year and the unit costs is Rp. 129.257 / ton while for the hub and spoke operation pattern the lowest total cost is much more expensive with total cost is Rp. 104.329.123.322 / year with unit costs of Rp. 634.410 / ton