Perancangan Vortex Generator Untuk Ballast Water Treatment Dengan Menggunakan Metode CFD (Computational Fluid Dynamic)

Air balas dapat menyebabkan ancaman bagi lingkungan, kesehatan masyarakat dan ekonomi. Hal tersebut terjadi ketika air balas yang digunakan, banyak menganding organisme mikropis dan sedimen organisme. Langkah-langkah dilakukan untuk menanggulangi pencemaran akibat pembuangan air balas, pemerintah Indonesia pun meratifikasi IMO BWMC (Ballast Water Management Convention) pada tahun 2017. Metode pengolahan air balas didalam kapal pun banyak diupayakan, dari berbagai macam metode baik pengolahan secara mekanis, kimiawi dan physical akan tetap memerlukan pengamatan terkait kondisi aliran air balas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi aliran fluida atau nilai turbulensi dari simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic), terhadap matinya zooplankton pada sampel air dengan selang waktu treatment tertentu. Konsep sederhana yang digunakan dalam pengembangan prototipe ini adalah mengalirkan sampel air laut dari pantai Kenjeran Surabaya dengan variasi debit 5 lpm, 10 lpm, 15 lpm, 20 lpm dan 25 lpm ke dalam perancangan vortex generator sebesar 2.355 liter. Sampel air dianalisis menggunakan alat bantu mikroskop stereo hingga didapatkan hasil dengan metode perhitungan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks dominasi simpson dan indeks kemerataan pielou. Dari pengamatan tersebut didapatkan hasil bahwa prototipe dapat mengurangi 99% zooplankton jenis ragam lain pada sampel air laut Kenjeran