Cooperative Game-Theory Pada Lease Equipment Dengan Mempertimbangkan Penalty Cost Dan Usage Rate

Dalam kontrak sewa peralatan, saat pemilik (lessor) menyewakan peralatan kepada pengguna (lessee), terdapat keadaan dimana kegiatan penyewaaan tersebut merugikan penyewa. Hal ini terjadi jika peralatan yang disewakan mengalami kegagalan selama periode sewa dan perlu perbaikan. Penelitian ini mengembangkan model untuk menentukan formulasi total biaya pemeliharaan dengan melibatkan usage rate dan biaya penalti. Model ini terkait dengan total biaya pemeliharaan preventif, total biaya pemeliharaan korektif, nilai sisa dan biaya penalti pada penyewaan alat berat. Biaya penalti tersebut terjadi sebagai konsekuensi yang harus ditanggung lessor kepada lessee. Konsekuensi tersebut sebagai kompensasi atas hilangnya potensi pendapatan oleh lessee dikarenakan kegagalan peralatan untuk beroperasi. Penelitian ini juga mempelajari model cooperative game theory untuk kontrak leasing equipment sebagai cara menemukan skenario yang tepat untuk mendapatkan solusi optimal yang menguntungkan kedua belah pihak. Lessee memutuskan untuk memaksimalkan keuntungan yang mereka dapat berdasarkan total potensi keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan peralatan yang disewa. Lessor memutuskan untuk memaksimalkan laba yang didapat dari peralatan yang disewa. Penulis menggunakan formulasi teori permainan Nash untuk mendapatkan solusi yang saling menguntungkan, mendapatkan titik ekuilibrium bagi lessee dan lessor. Dengan menggunakan contoh numerik ditemukan skenario maintenance yang optimal ketika lessor dan lessee secara kooperatif menggunakan usage rate 20.000 km/ tahun dan ketika dibebankan biaya penalti 20%. Saat kondisi ini terjadi, value of the game yang didapat lessee sebesar Rp. 578.578.000,00 dan lessor Rp. 306.636.000,00