Strategi Pengembangan Kawasan Pegaraman di Kabupaten Pamekasan

Kawasan pegaraman merupakan kawasan yang didalamnya terdiri dari lahan garam dan komponen-komponen pendukungnya dalam memproduksi garam. Saat ini, Produksi garam nasional belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri baik kuantitas maupun kualitas karena teknologi bersifat tradisional dan minimnya infrastruktur pendukung produktivitas garam. Penelitian ini mengambil studi kasus di Kabupaten Pamekasan yang merupakan salah satu daerah yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan garam nasional. Kabupaten Pamekasan merupakan produsen garam ketiga di Provinsi Jawa Timur. Namun, produksi garam di Kabupaten Pamekasan masih butuh banyak perbaikan. Hal ini dikarenakan kualitas garam masih rendah. Selain itu, kurangnya penantaan dan pembangunan berbagai komponen dalam kawasan pegaraman. Dengan menggunakan penelitian kualitatif-kuantitatif dengan metode wawancara (in-depth interview), analisis deskriptif dan analisis SWOT penelitian ini bertujuan ingin menentukan strategi pengembangan untuk meningkatkan produktivitas kawasan pegaraman di Kabupaten Pamekasan. Hasil analisis menghasilkan beberapa strategi pengembangan kawasan berdasarkan masing-masing zonasi kawasan pegaraman yang telah terbentuk. Zona sentra produksi memiliki strategi penanganan berupa kerjasama dengan PT. Garam Kabupaten Pamekasan, lembaga keuangan, dan pemberdayaan masyarakat. Startegi zona pengolahan yaitu memperbaiki infrsatruktur pegaraman dan kerjasama dengan akademisi terkait pengadaan infrastruktur garam. Dan untuk zona pemasaran, memiliki strategi penanganan yaitu membentuk lembaga, bekerja sama dengan dinas terkait, penambahan sarana dan prasarana serta menciptakan iklim garam yang kondusif. ===================================================================The salt area is an area which it contain of salt evaporation pond and their supporting components in salt production. Currently, the national salt production has not been able to supply the domestic needs in both quantity and quality because of the traditional technology and lack of infrastructure supporting salt productivity. This research had case study in Kabupaten Pamekasan which is one of the areas which has an important role in supplying the national salt needs. Kabupaten Pamekasan is the third largest salt producer in East Java. However, salt production in Kabupaten Pamekasan still needs much improvement. This due to the quality of the salt is still low. In addition, there is a lack of regulation and the inadequate infrsatructure to support salt production. By using qualitative-quantitative research with interview method (in-depth interview), descriptive analysis and SWOT analysis this study aims to determine the development strategy to increase salt area productivity in Kabupaten Pamekasan. The result of this study is regional development strategies based on each zoning of the salt area. The zone of production havig strategy to cooperates with PT. Garam in Kabupaten Pamekasan, financial institutions, and community empowerment. The zone of processing strategy having to repair salt area infrastructure and collaborates with academicians to procurment of salt area infrastructure. And the zone of marketing having strategy to create institution, works with related agencies, adds facilities and infrastructure and creates a conducive salt climate