KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ATAS TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB)

Permasalahan perempuan tidak pernah lepas dari sorotan setiap zamannya. Begitu juga sat ini yang mana dirasa kedudukan perempua masih sering dipermasalahkan. Hal tersebut tidak lepas dari peran dari para pemuka agama dalam menafsirkan ajaran-ajaran Islam terutama yang membahs mengenai perempuan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan status perempuan dalam Islam tersebut dari salah satu mufassir Indonesia yakni M. Quraish Shihab dalam karya tafsirnya, Tafsir al-Mishbah. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan kedudukan perempuan dan relevansi penafsiran tersebut untuk zaman kekinian. Penelitian ini bersifat Library Research, yakni kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan dua metode, yakni content analisis dan analisis historis. Dengan menggunakan metode analisis tersebut diharapkan peneliti dapat menggali lebih dalam apa yang tersurat bahkan yang tersirat dibalik penafsiran beliau. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kedudukan perempuan sama dengan laki-laki di sisi Allah swt. Perempuan memiliki kesempatan mengabdi dan menjadi hamba Allah yang sempurna, sebab yang membedakan antara perempuan dan laki-laki di sisi Allah swt adalah ketaqwaan. Oleh karena itu, tidaklah benar jika Islam mendudukkan perempuan dalam posisi subordinat. Sedangkan dari sisi relevansi penafsiran, penafsiran beliau ini masih relevan karena melihat kondisi perempuan yang masih belum mendapatkan kedudukan yang sama di mata masyarakat. Oleh karena itu penafsiran ini masih sangat dibutuhkan untuk disebarkan dimasyarakat mengenai pemahaman kesamaan kedudukan perempuan dan laki-laki