PERCERAIAN SEBAGAI AKIBAT DARI PERSELINGKUHAN MELALUI MEDIA SOSIAL: STUDI PADA PENGADILAN AGAMA KELAS IA PADANG

ABSTRAK Mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis menjadi dambaan semua orang. Semua orang tak pernah ada yang berharap mengalami keretakan kehidupan rumah tangga yang telah mereka bina. Sejatinya, setiap pasangan suami istri akan berupaya semaksimal agar kehidupan rumah tangganya tidak berakhir pada perceraian. Islam memandang bahwa perceraian adalah sesuatu/perkara yang dihalalkan, tetapi dibenci Allah. Namun faktanya, tidak semua kehidupan rumah tangga berjalan langgeng, mulus, atau berakhir bahagia. Akhirnya, keputusan untuk bercerai pun menjadi jalan terakhir yang harus ditempuh bagi pasangan suami istri melalui putusan pengadilan. Angka perceraian yang terus meningkat dari tahun ketahun diduga salah satu penyebabnya adalah media sosial. Hal tersebut berdasarkan pemberian sejumlah media, baik media cetak maupun media sosial. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kenapa perceraian dapat disebabkan oleh penggunaan media sosial dan bagaimana hakim dalam memutuskan perkara perceraian yang disebabakan oleh media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan fakta dan faktor kenapa perceraian dapat dipicu oleh pengguanaan media sosial di Pengadilan Agama Padang. Hasil penelitian ini adalah menimbulkan perselingkuhan. Selanjutnya Hakim memutuskan perkara perceraian yang disebabkan oleh pengguna media sosial berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilsai Hukum Islam. Dalam hal ini penelitian fokus pada selingkuh sebagai salah satu faktor penyebab perceraian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bermaksud untuk mengetauhi bagaimana bentuk-bentuk dan kategori perselingkuhan yang berdampak terjadinya perceraian. Kata Kunci: Perceraian, Perselingkuhan, Media Sosia