KEPENTINGAN INDONESIA DALAM MENYEPAKATI KERJA SAMA INDONESIA AUSTRALIA - COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IA-CEPA)

Dalam menyepakati suatu keputusan, suatu negara didasari oleh kepentingan nasionalnya. Pada tahun 2018 Indonesia dan Australia resmi menyepakati Indonesia Australia – Comprehensive Economic Partnership Agreement sebagai kerja sama ekonomi guna memajukan perekonomian kedua negara serta meningkatkan kemitraan bilateral antara Indonesia dan Australia. Negosiasi kerangka kerja sama IA-CEPA pertama kali dilakukan pada tahun 2010 dan berlangsung cukup lama karena dinamika politik antara Indonesia dan Australia. Selama negosiasi berlangsung hingga resmi ditandatangainya kerja sama IA - CEPA tersebut, terlihat bahwa interaksi ekonomi dan neraca perdagangan Indonesia dengan Australia mengalami defisit terus menerus. Defisit neraca perdagangan diakibatkan oleh hambatan non- tarif, sehingga hambatan tarif bukanlah hal utama dalam perdagangan kedua negara. Kinerja ekspor Indonesia ke Australia terus menurun, untuk kinerja impor justru sebaliknya. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kepentingan Indonesia dalam menyepakati kerja sama IA - CEPA dengan Australia. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir rational actor model oleh Graham. T Allison. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah meotde kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan data sekunder. Pada akhir penelitian, menunjukkan bagaimana kepentingan serta tujuan nasional Indonesia yang ingin dicapai melalui kesepakatan IA - CEPA dengan Australia. Melalui IA- CEPA, Indonesia dapat memperkuat hubungan bilateral dengan Australia, memberi peluang dalam bersaing di pasar Australia, memperkuat intergrasi dalam global value chain, meningkatkan penanaman modal asing, mengembangkan SDM dan memodernisasi ekonomi nasional dan mendapat dukungan politik Australia