Strategi Adaptasi Pada Masa Pandemi COVID-19 (Pada 4 Pemilik Rumah Makan di Wisata Pantai Tiram Kabupaten Padang Pariaman)

Pandemi Covid-19 berdampak kepada berbagai sektor yang salah satunya ialah pada perekonomian masyarakat. Pemerintah memberikan kebijakan kepada masyarakat yakni kebijakan PSBB yang membuat masyarakat harus berada dalam rumah. Kebijakan new normal membuat masyarakat kembali melaksanakan aktivitasnya seperti normal namun tetap dalam pelaksanaan protokol kesehatan, Dimasa new normal pengunjung yang datang tidak selalu ramai. Hal ini membuat ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian pada rumah makan pada masa Pandemi Covid-19. Tujuan umum dari penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk-bentuk strategi adaptasi pemilik rumah makan dalam beradaptasi pada masa pandemi covid-19. Tujuan khusus penelitian ini yakni mendeskripsikan usaha yang dilakukan pemilik rumah makan pada masa pandemi Covid-19 dan kendala yang dihadapi pemilik rumah makan dalam berusaha pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dari George C. Homans yakni teori pertukaran sosial. Teori ini berfokus kepada pertukaran sosial di dalam masyarakat yang dimana adanya ganjaran dan hukuman atau cost and reward. Semakin tinggi seseorang mendapatkan ganjaran maka semakin bersar juga tingkah laku akan diulang kembali dan juga sebaliknya. Strategi adaptasi pemilik rumah makan pada masa awal pandemi dengan jumlah produksi makanan mulai disesuaikan dengan kondisi pengunjung, kesepakatan antara pemilik rumah makan dengan penjual bahan makanan di pasar. Pada masa PSBB strategi adaptasi rumah makan meliputi memanfaatkan uang tabungan selama tutup diwaktu PSBB, memanfaatkan peluang usaha di hari raya lebaran, mendapatkan bantuan langsung tunai. Strategi adapatasi pada new normal yakni memanfaatkan peluang usaha di hari sabtu dan minggu, kembali menabung hasil pendapatan usaha rumah makan, memanfaatkan relasi sosial pada tradisi malamang Maulid Nabi. Kendala yang dihadapi pemilik rumah makan meliputi makanan yang dihidangkan tidak habis terjual, kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Pada PSBB yakni bantuan langsung tunai tidak merata serta pada masa new normal tutup pada Maulid Nabi