Analisis Pengaruh Infrastruktur terhadap Kemiskinan di Indonesia

Pembangunan ekonomi yang berjalan hingga saat ini merupakan suatu proses berkelanjutan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang salah satu indikatornya adalah tingkat kemiskinan. Di Indonesia, penurunan kemiskinan masih menjadi salah satu tujuan utama dalam proses pembangunan. Selama lima tahun terakhir, penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia cenderung mengalami perlambatan, dimana hingga 2019 tingkat kemiskinan masih terbilang tinggi, yaitu 9,2 persen atau 24,78 juta jiwa penduduk Indonesia masih hidup dalam kondisi miskin. Kemiskinan merupakan permasalahan kompleks yang tidak hanya disebabkan oleh adanya lack of income and asset, tetapi juga karena faktor non-income yang salah satunya adalah kurangnya akses terhadap layanan publik dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menjadikan infrastruktur sebagai salah satu prioritas pembangunan, hal ini terlihat dari direalisasikannya berbagai proyek pembangunan infrastruktur guna mendorong pemerataan dan ekspansi ekonomi lebih lanjut. Namun, apakah pembangunan tersebut berperan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh infrastruktur yang terdiri atas sanitasi, listrik dan jalan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia, baik secara simultan maupun parsial. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk numerik dengan metode regresi data panel dari 34 provinsi di Indonesia selama periode 2015-2019. Hasil analisis dengan pendekatan random effect model menunjukkan bahwa infrastruktur sanitasi, listrik dan jalan secara signifikan berperngaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini berarti peningkatan pada masing-masing infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan persentase penduduk miskin di Indonesia