PENDATAAN UNTUK PEMBAGIAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA COVID19 DI NAGARI AIA MANGGIH, KECAMATAN LUBUK SIKAPING, KABUPATEN PASAMAN

Pandemi COVID19 yang muncul di akhir tahun 2019 dan terus berlanjut sampai saat ini telah cukup memberi guncangan pada kehidupan masyarakat dunia. Perubahan dan penyesuaian terjadi disegala aspek kehidupan masyarakat baik itu sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Penanggulangan dan bantuan diberikan untuk masyarakat terutama masyarakat yang kelas menengah kebawah. Pemerintahan desa atau nagari sebagai salah satu pemerintahan terkecil di masyarakat juga turut andil dalam memberikan bantuan langsung tunai yang mana diberi nama Bantuan Langsung Tunai Dana Desa COVID19. Bantuan – bantuan yang telah diberikan dibeberapa daerah ternyata justru masih menjadi pemicu konflik atau masalah, yang mana semestinya bantuan sosial bisa menjadi konsesus yang mengintegrasikan masyarakat. Lalu siapa sebetulnya yang menjadi sasaran sesungguhnya dalam bantuan sosial ini, yang sudah hampir selama tahun 2020 dianggarkan. Sehingga hal ini menjadi pertanyaan adakah kepentingan laten pada BLT Dana Desa ini. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. mengetahui mekanisme proses penentuan penerima BLT Dana Desa COVID19 di Nagari Aia Manggih 2. mengetahui siapa penerima BLT Dana Desa di Nagari Aia Manggih 3. mengetahui pertentangan dalam BLT Dana Desa COVID 19 di Nagari Aia Manggih. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode kualitatif, dan cara memperoleh data adalah dengan melakukan wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa untuk pendataan penerima BLT Dana Desa COVID19 ini dimulai dari pengeliminasian warga, musyarawah penetapan kriteria, dan melakukan verifikasi data kembali kepada warga. Serta untuk penerima BLT Dana Desa COVID19 di Nagari Aia Manggih ini ditetapkan menjadi enam kriteria. Pertentangan yang muncul disebabkan karena tindakan sosial yang berbeda dalam memaknai bantuan sosial dan beragamnya alat (acuan) sehingga menjadikan kriteria penerima dapat diatur dalam berbagai setting