Hubungan Self Efficacy Dengan Kecemasan Tenaga Kesehatan Terhadap Penularan Covid-19 Di Puskesmas Sukamenanti

Pada situasi pandemi covid-19 saat ini, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan penularan terutama di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Tingginya angka kejadian covid-19 dan penularannya menyebabkan tenaga kesehatan megalami kecemasan. Kecemasan untuk mengatasi pandemi dan kemungkinan tertular masih sangat tinggi pada tenaga kesehatan, dimana untuk mengatasi kecemasan ini diperlukan self efficacy yang tinggi pada tenaga kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kecemasan tenaga kesehatan terhadap penularan covid-19 di Puskesmas Sukamenanti. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif ddengan jumlah sampel 57 responden, dengan teknik probability sampling menggunakan total sampling. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah General Self Efficacy Scale (GSES) untuk mengukur self efficacy dan General Anxiety Disorder-7 (GAD-7) untuk mengukur kecemasan. Data dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas Sukamenanti memiliki self efficacy tinggi (54.4%) dengan tingkat kecemasan sedang (36.8%). Hasil uji statistik menunjukan adanya hubungan self efficacy dengan kecemasan tenaga kesehatan terhadap penularan covid-19 di Puskesmas Sukamenanti (p value < 0.05). Peningkatan self efficacy bagi tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan dalam menangani pandemi covid-19 saat ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani pasien covid-19 selain itu ketersediaan APD dilayanan primer juga bisa meningkatkan self efficacy bagi tenaga kesehata