Pergeseran Budaya Politik Masyarakat Kuranji Dalam Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Padang Tahun 2018

Penelitian ini didasari dari terselenggaranya pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang pada Tahun 2018, yang pada saat itu dimenangkan oleh pasangan Mahyeldi-Hendri Septa dan mengalahkan Emzalmi-Desri Ayunda di Kecamatan Kuranji yang merupakan kota kelahiran Emzalmi. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat faktor yang mempengaruhi kekalahan Emzalmi di daerah kelahirannya yaitu Kecamatan Kuranji pada pemilihan tersebut. Teori yang digunakan adalah teori budaya politik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan dua teknik yaitu wawancara yang mendalam dan dokumentasi. Temuan data yang ditemukan selama penelitian menunjukan adanya perubahan pola pikir masyarakat Kecamatan Kuranji yang mengarah pada cara pandang dalam menilai calon walikota berdasarkan penilaian yang lebih objektif dan rasional. Hal ini ditandai dengan beberapa bentuk perubahan pola pikir yaitu masyarakat Kecamatan Kuranji tidak terikat dengan ikatan primordial, pengaruh media massa pada pola pikir masyarakat Kecamatan Kuranji, kinerja tim sukses yang kurang baik menyebabkan kurangnya simpati dari masyarakat, perubahan orientasi dari figur Emzalmi sebagai putra daerah kepada program kerja dan kinerja Mahyeldi. Dari beberapa perubahan tadi menimbulkan adanya pergeseran budaya politik masyarakat Kecamatan Kuranji yang semula memakai budaya politik kaula bergeser memakai budaya politik partisipan