FUNGSI KEPEMIMPINAN POLITIK PEREMPUAN (Studi Terhadap: Fitri Nora sebagai Ketua DPRD Kota Pariaman Periode 2019-2024)

Kepemimpinan memiliki peran penting dalam suatu organisasi, namun disayangkan pemimpin selalu identik dengan laki-laki, terutama dalam dunia politik. Seperti dalam lembaga legislatif, perempuan jarang menduduki posisi tinggi, selain itu perempuan juga menjadi minoritas dalam lembaga legislatif. Namun pada hasil pemilihan legislatif (pileg) 2019 di DPRD Kota Pariaman mengantarkan perempuan menjadi ketua dan satu-satunya perempuan di DPRD Kota Pariaman, yaitu Fitri Nora. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi fungsi kepemimpinan yang mampu dijalankan oleh Fitri Nora sebagai Ketua DPRD Kota Pariaman di tengah dominasi laki-laki. Selain itu untuk menjelaskan cara Fitri Nora menjalankan fungsi kepemimpinannya sebagai Ketua DPRD Kota Pariaman di tengah dominasi laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus, dengan memakai fungsi kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan peneliti mendapatkan bahwa, Fitri Nora secara umum dapat menjalankan fungsi kepemimpinan, namun pada fungsi pimpinan sebagai mediator dalam penyelesaian konflik hanya dapat dilihat dalam penyelesaian perbedaan pendapat ketika rapat, karena di DPRD Kota Pariaman tidak ada terjadi konflik yang besar. Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi kepemimpinan Fitri Nora sehingga Fitri Nora dapat menjalankan fungsi kepemimpinannya. Menurut Hersey dan Blancard terdapat tiga faktor yang memengaruhi kepemimpinan. Pertama, pemimpin itu sendiri yaitu Fitri Nora memiliki kemampuan memimpin yang didukung oleh pengalaman. Selain itu kemampuan komunikasi yang baik yang dimiliki Fitri Nora terutama dengan masyarakat. Kedua pengikut, anggota DPRD Kota Pariaman pada periode sekarang didominasi incumbent. Ketiga situasi yaitu program dari eksekutif yang sejalan dengan cita-cita Fitri Nora, dan masyarakat Kota Pariaman yang bersifat homogen. Kata Kunci: Kepemimpinan, Perempuan, Legislati