Kebijakan Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru dalam Menangani Masalah Anak Terlantar

VIONA AULIA PARISNA, 1710811013. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi: Kebijakan Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru dalam Menangani Masalah Anak Terlantar. Pembimbing Dr. Alfan Miko, M.Si. Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota di Indonesia yang mendapatkan Predikat Kota Layak Anak di Indonesia pada tahun 2019. Namun kenyataannya, di kota Pekanbaru banyak dijumpai anak-anak yang belum mendapatkan hak-haknya sebagai seorang anak, dimana masih banyak ditemui anak-anak yang berkeliaran di jalanan, anak terlantar yang dieksploitasi untuk bekerja di jalanan, anak yang putus sekolah, anak tidak terpenuhi kebutuhan dasar, dan banyak ditemui anak yang mendapatkan perlakuan salah dari orang tua dan keluarganya. Untuk itu dibutuhkan kebijakan dari Pemerintah kota Pekanbaru khususnya Dinas Sosial kota Pekanbaru dalam menangani permasalahan anak terlantar di kota Pekanbaru. Oleh sebab itu, menarik untuk diteliti mengenai “Kebijakan Dinas Sosial dan Pemakaman kota Pekanbaru dalam Menangani Masalah Anak Terlantar. Adapun pertanyaan penelitian adalah bagaimana kebijakan dari Dinas Sosial dan Pemakaman kota Pekanbaru dalam menangani masalah anak terlantar. Tujuan khususnya untuk mengetahui penyebab banyaknya anak terlantar serta untuk mengetahui solusi dan kendala yang dihadapi Dinas Sosial kota Pekanbaru dalam menagani anak terlantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling serta dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori tindakan Sosial yang dipelopori oleh Max Weber yang memfokuskan pada tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang dapat berpengaruh terhadap individu lainnya. Hasil dari penelitian ini, penyebab munculnya anak terlantar di kota Pekanbaru karena beberapa faktor diantaranya, faktor ekonomi keluarga, keluarga yang tidak harmonis atau broken home, pola pikir dari keluarga anak terlantar serta anak yang berasal dari luar kota yang mencari nafkah di Pekanbaru namun tidak memiliki keterampilan serta pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan. Kebijakan yang dibuat oleh Dinas Sosial dan Pemakaman kota Pekanbaru yaitu (1) melakukan penjaringan dan razia terhadap anak terlantar, (2) melakukan pendataan, (3) melakukan rehabilitasi pada anak terlantar ke panti asuhan dan balai BRSAMPK, (4) melakukan pembinaan dan pelatihan keterampilan dan (5) memberikan bantuan pendidikan dan bantuan ekonomi. Kendala yang dihadapi oleh Dinas Sosial kota Pekanbaru yaitu (1) kurang atau belum memadainya anggaran khusus dalam menangani anak terlantar, (2) Kurangnya sumber daya manusia di dinas sosial kota pekanbaru, (3) belum optimalnya koordinasi serta berbagai lini dan instansi