DINAMIKA DAN MASALAH PENDATAAN PENERIMA BANTUAN PANGAN NON TUNAI (Studi Kasus di Desa Sayurmatua Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal)

Mela Fitriana, BP 1710811007. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Judul Skripsi : Dinamika dan Masalah Pendataan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) (Studi Kasus di Desa Sayurmatua Kecamatan Naga Juang). Pembimbing I Drs, Alfitri, MS dan Pembimbing II Dr. Bob Alfiandi, M.Si. Jumlah halaman 92 halaman. Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan yang menjadi pusat perhatian pemerintah dari dulu hingga sekarang karena terbilang sangat sulit untuk mengatasinya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan ialah dengan memberikan bantuan sosial pada setiap keluarga kurang mampu/miskin, seperti program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). BPNT merupakan bantuan sosial dalam bentuk pangan yang diberikan oleh pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang disalurkan secara non tunai (uang elektronik) setiap bulannya dengan prinsip 6T yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendataan Raskin atau BPNT ini belum akurat dan cenderung tidak tepat sasaran (Exclussion Error dan Inclussion Error) mengingat bahwa pendataan merupakan tonggak awal untuk mencapai tujuan dari 6T program BPNT tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dinamika dan masalah pendataan penerima bantuan pangan nontunai serta menjelaskan penyebab ketidaktepat sasaran penerima bantuan pangan nontunai di Desa Sayurmatua. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen dengan pemilihan informan penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi yang dikemukakan oleh Alfred Scutzh. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penyebab program BPNT menjadi tidak tepat sasaran yaitu, pertama update data yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yang harusnya dua kali dalam setahun, tetapi tidak dilakukan. Kedua, kriteria penerima yang tidak sesuai dengan aturan, yang menerima BPNT seharusnya adalah masyarakat miskin atau kurang mampu sesuai standar BPS yaitu setidaknya memiliki sembilan kriteria dari empat belas kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, penyampaian informasi pendataan yang tidak jelas oleh pihak desa kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui kapan dilakukannya pendataan, sehingga jika ada masyarakat yang belum didata oleh pihak pendata, maka mereka dapat mendaftarkan keluarga mereka ke pihak desa setempat