AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT (STUDI KASUS BADAN AMIL ZAKAT KOTA PADANG)

Zakat merupakan rukun Islam ketiga, yang secara umum dapat dipahami sebagai harta dan makanan pokok yang dikeluarkan berdasarkan kadar ukuran untuk disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya dengan kriteria tertentu. Zakat dapat dijadikan bukti nyata kepedulian umat islam terhadap golongan miskin dan tidak mampu. Dalam memudahkan pembayaran dan penyaluran dana zakat pemerintah membentuk Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) yang terdiri atas Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami implementasi prinsip akuntabilitas dan transparansi pengelolaan zakat oleh BAZNAS Kota Padang. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif, dengan mengadopsi penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini terdapat dua informan, antara lain: Pengelola dan Muzakki BAZNAS Kota Padang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kualitatif, kemudian diuraikan serta melakukan klasifikasi terhadap aspek masalah tertentu dan memaparkan melalui kalimat yang efektif. Dari penelitian yang penulis lakukan di lapangan dapat disimpulkan bahwa BAZNAS Kota Padang belum sepenuhnya menerapkan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat. Dari lima belas indikator yang dibagi menjadi dua yaitu pengambilan keputusan dan sosialisasi kebijakan yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh BAZNAS Kota Padang yaitu tidak adanya publikasi melalui media personal. Selanjutnya untuk prinsip transparansi yang dilakukan BAZNAS Kota Padang juga belum sepenuhnya menerapkan prinsip transparansi. Saat ini, dari lima indikator prinsip transparansi terdapat dua indikator yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh BAZNAS Kota Padang yaitu pertama tidak adanya website BAZNAS untuk melihat informasi dan laporan keuangannya. Kedua tidak adanya publikasi neraca melalui media cetak atau elektronik. Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi, Pengelolaan Zakat, BAZNAS