PERANAN SATUAN RESERSE KRIMINAL DALAM KEGIATAN CIPTA KONDISI UNTUK MENANGGULANGI KEJAHATAN (Studi di Wilayah Hukum Polres Solok)

ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia kejahatan dan kriminalitas, membuat Kepolisian harus membuat suatau kemajuan khususnya dibidang Satreskrim dimana bidang itulah yang selalu menjadi pagar atau tembok utama dalam menaggulangi kejahatan. Dengan demikian maka sering kita jumpai didalam melakukan kegiatan cipta kondisi untuk menanggulangi kejahatan yangmana Aparat Satreskrim turut serta atau bergabung bersama-sama aparat Satlantas demi terciptanya keamanan dan kenyamanan di suatu daerah tertentu. Bergabungnya Satreskrim pada kegiatan cipta kondisi untuk menanggulangi kejahatan dikarenakan kejahatan yang terjadi di suatu daerah contohnya diwilayah hukum Polres Solok dari tahun ke tahun semakin meningkat khususnya di sarana transportasi seperti kejahatan pembegalan, penjambretan, curanmor maupun yang lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, Bagaimanakah Peranan Satuan Reserse Kriminal Polres Solok dalam Kegiatan Cipta Kondisi untuk menanggulangi Kejahatan di Wilayah Hukum Polres Solok? Kedua, Apa saja Faktor Penghambat Peran Satuan Reserse Kriminal Polres Solok dalam Kegiatan Cipta Kondisi untuk menanggulangi Kejahatan di Wilayah Hukum Polres Solok? Spesifikasi penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah menggunakan pendekatan yuridis sosiologis (empiris). Pendekatan yuridis sosiologis sosiologis yaitu suatu penelitian yang membandingkan fakta di lapangan dengan peraturan yang berlaku. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data yang didapat dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut; Pertama, Peranan Satuan Reserse Kriminal Polres Solok dalam Kegiatan Cipta Kondisi untuk menanggulangi Kejahatan di Wilayah Hukum Polres Solok terbagi atas 3 peranan yaitu; (1) Peran Normatif yaitu peran yang dilaksanakan didasarkan asas diskresi, surat perintah kerja dari pimpinan; (2) Peran Ideal yaitu peran Satreskrim tidak diperbolehkan over kewenangan dalam operasi cipta kondisi bersama Satlantas serta (3) Peran factual yaitu Satreskrim berperan dalam penanganan kejahatan yang terjadi di lalu lintas hanya diperbolehkan ketika ada kejahatan bukan pelanggaran. Kedua, Faktor Penghambat Peran Satuan Reserse Kriminal Polres Solok dalam Kegiatan Cipta Kondisi untuk menanggulangi Kejahatan di Wilayah Hukum Polres Solok terbagi atas 4 Faktor yaitu sebagai berikut; (1) Faktor Hukum, (2) Faktor Penegak Hukum, (3) Faktor Sarana dan Fasilitas, sarana baik jalan maupun penerangan jalan yang kurang baik membuat peranan Satuan Reserse Kriminal dalam penyelenggaraan operasi cipta kondisi kurang efektif serta Masyarakat dan Budaya Hukum serta (4) Faktor kurangnya simpati masyarakat dan budaya hukum atas kesadaran pentingnya membawa surat kendaraan membuat peran Satuan Reserse Kriminal pada operasi cipta kondisi kurang efektif