Menelisik Pendidikan Agama di Era Revolusi Industri 4.0, Menyongsong Pendidikan Agama Masyarakat 5.0

Penelitian ini mengungkap Pembelajaran agama Hindu era 4.0, guna menyongsong masyarakat 5.0. Permasalahan pembelajaran di batasi hanya masalah: kurikulum, cara penyampaian materi, sampai dengan keadaan dan kualitas guru. Teori-teori pembelajaran agama selama ini, seringkali menyisakan kendala. Kejenuhan siswa dalam pembelajaran agama seringkali menjadi kendala. Teknologi pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 telah memberi solusi, belajar sepanjang hayat, yang dapat dilakukan di mana, kapan, dengan cara, dan oleh siapa saja. Solusi belajar bisa dimana saja, telah menggeser peran guru dalam proses Pendidikan. Dominasi teknologi atas guru dalam proses pembelajaran agama terjadi. Masyarakat 5.0 mengharap dapat menjadikan teknologi sebagai sarana membangun kenyamanan hidup manusia, termasuk dalam kontek pembelajaran agama. Bagaimana pembelajaran agama Hindu di era revolusi industry 4.0?, bagaimana peran teknologi dalam pembelajaran agama di era revolusi industry 4.0?, dan bagaimana Pendidikan agama di era masyarakat 5.0? adalah tiga permasalahan dalam penelitian ini.Penelitian ini memakai pendekatan studi literatur. Data dianalisis dengan teknis deskriptif-analisis. Hasil analisis: Transformasi nilai moral, spiritual Hindu mutlak dibutuhkan sebagai kendali teknologi Pendidikan masyarakat 5.0. Penguatan lembaga pendidikan Hindu, mencakup: penguatan manajeman, kepemimpinan, dan reformasi kebijakan dengan mempertimbangkan nilai agama, dan moral atas nilai kompetensi merupakan syarat mutlak pembangungan pembelajaran agama Hindu di era 5.0. Rancangan kurikulum yang syarat nilai, penyampaian materi dengan bantuan teknologi, diharapkan mampu melahirkan generasi Hindu seutuhnya, yakni generasi yang serba cepat, tepat, efektif dan efisien; generasi unggul yang berdaya saing, generasi kreatif, inovatif, berkarakter, mandiri, cinta tanah air dan religi-ous di era masyarakat 5.0.Kata Kunci: Pendidikan Agama, Literasi Baru, dan Society 5.