ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMKM TIDAK MENERAPKAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP (STUDI KASUS PADA DUSUN KEREP, KELURAHAN PANJANG, KECAMATAN AMBARAWA)

Pengetahuan akan penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi sangat penting bagi UMKM. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi UMKM di daerah tersebut; mengetahui faktor yang mempengaruhi para pelaku usaha tidak menerapkan penyususan akuntansi, mengetahui kendala apa yang dialami apabila menerapkan penyusunan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan UMKM Dusun Kerep Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebagai media penelitian. Cara pengumpulan data yang dipakai ialah dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM di daerah tersebut belum menerapkan penyusunan laporan sesuai standar yang ada. Mereka menganggap bahwa hal itu akan membuat rumit apabila diterapkan. Para pelaku usaha mengatakan bahwa pendidikan mereka yang rata- rata rendah dan tidak ada sosialisasi dari pihak pemerintah juga menjadi hambatan dalam penyusunan laporan akuntansi sesuai standar. Selain itu, para pelaku juga belum memanfaatkan teknologi secara maksimaljuga menjadi pemicu UMKM di Dusun Kerep belum menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP.Knowledge of the preparation of financial reports according to accounting standards is very important for SMEs. This research was conducted to determine the condition of SMEs in the area; knowing the factors that influence business actors not to apply accounting depreciation, knowing what obstacles will be experienced when applying these compilations. This study used a qualitative approach with SMEs Kerep Hamlet, Panjang Village, Ambarawa District, Semarang Regency as a research medium. The way the data is collected is by interview and observation. The result of this study indicates that SMEs in these areas have not implemented the preparation of reports according to existing standards. They think that it will be complicated if implemented. Business actors say that their average education is low and there is now socialization from the government which is also an obstacle in preparing standardized accounting reports. Apart from that, the perpetrators also did not take full advantage of the technology, which was also a trigger for SMEs Kerep Village to not implement financial reporting according to SAK ETAP