Pengaruh air tanah terhadap tahanan jenis batuan pada endapan volkanik merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta

Hampir separo daerah Yogyakarta, terutama bagian barat selatan dan timur, merupakan dataran yang tertutup aluvium dan endapan hasil Gunung Merapi muda. Endapan volkanik merapi muda berkomposisi tuf, tuf pasiran breksi, aglomerat, dan leleran lava. Endapan aluvial berkomposisi kerakal, kerikil pasir, dan lempung sepanjang sungai yang besar dan dataran pantai. Sudah sejak lama metode tahanan jenis telah dipergunakan dan dikembangkan. Metode ini pelaksaannya cepat dan murah untuk menentukan posisi air tawar di daerah batuan volkanik. Pendugaan tahanan jenis pada endapan volkanik merapi muda di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi beberapa titik pengukuraan yang setiap data tahanan jenisnya dihitung dengan mempergunakan metode penyamaan lengkung (“curve Matching”). Cara pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah “Vertical Electrical Sounding”. Metode “Wenner” dan “Schlumberger” digunakan untuk mengukur besarnya tegangan. Alat yang digunakan selama pengukuran di lapangan berupa “Specific Earth Resistance Tester” Yokogawa tipe 3244 dan “OYO” model ES. G.1 Resistivity meter. Atas dasar perhitungan nilai tahanan jenis yang didasarkan pada penyamaan lengkung dan kalibrasi dengan kondisi geologi regional, hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Nilai tahanan jenis endapan vulkanik muda dari Gunung Merapi berkisar dari 14,5 Ohm-meter sampai 61 Ohm-meter, batupasir 14,78-52,5 Ohm-meter, dan batu serpih 4,95-10,1 Ohm-meter. Dari analisis peta kontur kesamaan tahanan jenis semu dapat ditentukan daerah yang mempunyai tahanan jenis rendah, yaitu pada bagian tenggara daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa pada daerah ini pengaruh air tanah terhadap nilai tahanan jenis cukup tinggi. Wilayah air tanah berpotensi baik didapatkan di bagian tenggara Yogyakarta