PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA : Studi Deskriptif tentang Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Profil Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Margahayu Tahun Ajaran 2011-2012

Kemandirian merupakan kemampuan dalam mengelola diri sendiri yang ditandai dengan kemampuan untuk tidak bergantung kepada dukungan emosional orang lain terutama orang tua, mampu mengambil keputusan secara mandiri dan mampu menerima akibat dari keputusan tersebut, serta memiliki seperangkat prinsip tentang benar dan salah serta tentang penting dan tidak penting. Siswa yang tidak mandiri akan sulit melepaskan ketergantungan pada orang lain dalam banyak hal. Bimbingan dan konseling memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemandirian siswa. Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemandirian siswa yaitu dengan program bimbingan pribadi sosial. Program bimbingan pribadi sosial disusun berdasarkan hasil need assessment berupa penyebaran angket. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Margahayu Tahun Ajaran 2011-2012. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian menunjukkan, (1) Siswa mampu menunjukan perubahan kedekatan/keterikatan hubungan emosional individu terutama dengan orang tua (2) Siswa mampu membuat keputusan secara bebas dan menindaklanjutinya atau melaksanakannya tanpa terlalu bergantung pada bimbingan orang lain. (3) Siswa mampu memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, yang wajib dan yang hak dan apa yang penting dan tidak penting. Rekomendasi sebagai berikut: (1) bagi konselor diharapkan mampu mengaplikasikan program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa yang telah disusun peneliti terhadap siswa kelas VIII. (2) bagi Peneliti selanjutnya diharapkan mampu melakukan uji coba program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa sehingga dapat diperoleh penyempurnaan program, mengkaji lebih jauh mengenai kemandirian yang dapat dihubungkan dengan dimensi-dimensi lainnya seperti kemandirian belajar, sehingga gambaran penelitian yang dihasilkan dinamis dan menyeluruh