QUANTUM LEARNING SEBAGAI METODE BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan Quantum Learning sebagai metode bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Kartika X – 1 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif, metode pra eksperimen dengan desain Pretest-Postest One Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan mengambil sampel satu kelompok (satu kelas). Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, guna mengetahui gambaran motivasi belajar siswa dan keefektifan metode Quantum Learning sebagai metode bimbingan belajar. Untuk mengetahui efektivitas metode Quantum Learning, teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata berpasangan (paired- t test). Hasil penelitian sebagai berikut: (1) sebagian besar siswa kelas VIII, motivasi belajarnya pada tingkatan yang sedang dan sebagian lagi pada kategori rendah; (2) secara umum motivasi belajar siswa berdasarkan aspek yaitu aspek usaha meraih keberhasilan atau tujuan termasuk dalam kategori sedang, aspek menyelesaikan tugas-tugas termasuk pada kategori sedang, aspek usaha memenuhi keunggulan, juga termasuk dalam kategori sedang dan aspek kemampuan memcahkan masalah termasuk dalam ketegori tinggi; (3) metode Quantum Learning efektif untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Rekomendasi penelitian adalah sebagai berikut: (1) sekolah diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendukung terhadap peningkatan prestasi belajar siswa; (2) bagi guru pembimbing, rancangan program intervensi metode Quantum Learning diharapkan menjadi referensi dalam mengembangkan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa agar supaya dapat meminimalisir terhambatnya kegiatan belajar dan siswa yang memiliki motivasi belajarnya tinggi supaya dipertahankan dan bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah supaya ditingkatkan; (3) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan diharapkan adanya pengembangan mata kuliah bimbingan belajar sebagai sarana untuk membantu siswa di sekolah; (4) d bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti hal yang sama, namun dengan sampel dan jenjang sekolah yang berbeda, seperti SD, SMA, SMK, dan PT untuk memperoleh gambaran yang mungkin berbeda yang akan menambah wawasan bagi para guru bimbingan dan konseling