POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA ANGGOTA BKB DI POS PAUD MELATI IX DESA JAYAGIRI LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu bagian program Keluarga Berencana (KB) bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita. Namun permasalahan di lapangan masih kurangnya peran orang tua dalam kegiatan Bina Keluarga Balita yang berimplikasi pada pola pengasuhan dalam keluarga. Semua hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui: (1) partisipasi ibu-ibu dalam kegiatan Bina Keluarga Balita; (2) proses pengasuhan anak di dalam keluarga pada anggota Bina Keluarga Balita; (3) perubahan perilaku pengasuhan dalam keluarga yang dilakukan ibu-ibu setelah mengikuti kegiatan Bina Keluarga Balita di Pos PAUD Melati IX Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep dan landasan teoritis mengenai pengasuhan, keluarga, bina keluarga balita (BKB), partisipasi dan perubahan perilaku. Penelitian ini dilaksanakan terhadap ibu-ibu yang memiliki anak balita yang menjadi Anggota BKB, di Pos PAUD Melati IX Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dan yang menjadi subjek penelitian sebanyak 6 orang ibu anggota BKB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam upaya mendapatkan data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat partisipasi yang tinggi terdapat dalam keluarga pada ibu yang bekerja dan tidak bekerja pada status sosial menengah; (2) proses pengasuhan pada anggota BKB terdiri atas pola pengasuhan demokratis dan pola pengasuhan permisif; (3) kegiatan BKB memberikan dampak pada perubahan perilaku anggota BKB baik pengetahuan, sikap dan psikomotorik.Adapun saran yang disampaikan, keluarga hendaknya turut serta secara aktif dalam kegiatan BKB, baik untuk keluarga yang memiliki status sosial kaya, menengah, miskin maupun untuk ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Oleh karena itu kegiatan BKB hendaknya terus dilaksanakan dan dioptimalisasikan dengan baik