PEMANFAATAN HASIL PENYULUHAN PERTANIAN OLEH ANGGOTA KELOMPOK TANI PARUNJAGONG DI DESA KERSAGALIH KEC. JATIWARAS KAB. TASIKMALAYA

Perubahan yang lebih terarah dalam kegiatan usaha tani di perdesaan ditentukan oleh peran petani dalam memanfaatkan hasil penyuluhan pertanian yang telah diperolehnya. Namun demikian, tidak semua petani di Desa Kersagalih termasuk ke dalam anggota kelompok tani dan mendapatkan penyuluhan pertanian. Berdasarkan permasalahan tersebut, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: “1) Bagaimana proses penyuluhan pertanian pada kelompok tani Parungjagong di 2) bagaimana pemanfaatan hasil penyuluhan pertanian oleh anggota kelompok tani Parungjagong di desa kersagalih 3) Faktor-faktor apa yang menjadi pendorong dan penghambat dalam memanfaatkan hasil penyuluhan 3) Bagaimana proses penyebarluasan informasi hasil penyuluhan kepada petani lainnya. Penelitian ini bertujuan melihat dan mengungkapkan gambaran mengenai 1) proses penyuluhan pertanian pada kelompok tani Parungjagong 2) pemanfaatan hasil penyuluhan pertanian oleh anggota kelompok tani Parungjagong 3)Faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat dalam memanfaatkan hasil penyuluhan 3) proses penyebarluasan informasi hasil penyuluhan kepada petani lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang terdiri dari tiga orang petani yang telah mendapatkan penyuluhan pertanian, serta satu orang penyuluh pertanian lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran adanya proses penyuluhan pertanian pada kelompok tani Parungjagong yang sudah dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan produkvitas padi, dilaksanakan dua atau tiga kali dalam setahun tanpa dikenakan biaya pada peserta. Pemanfaatan hasil penyuluhan dapat dilihat pengelolaan lahan (pengairan, pemupukan, pemilihan bibit unggul, pemberantasan hama penyakit sampai pada penanganan pasca panen. faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat dalam memanfaatkan hasil penyuluhan diantaranya ialah bantuan modal dan lahan pertanian. Sedangkan faktor penghambatnya ialah sarana kegiatan, koordinasi, layanan pasca penyuluhan yang tidak dilakukan. Proses penyebarluasan informasi hasil penyuluhan kepada petani lainnya dilakukan melalui diskusi kelompok kecil dan dalam forum keagamaan. Rekomendasi ditujukan kepada petani sebagai pelaku utama dalam kegiatan pertanian harus mampu mengadopsi sistem atau hal baru yang di suluhkan. rekomendasi kepada penyuluh penyuluh juga harus mampu menggerakan masyarakat serta terus menerus memantapkan hubungan dengan masyarakat sasaran kelompok tani parungjagong. Rekomendasi terhadap lembaga Desa yang harus mampu menjadi mitra yang dengan kebersamaannya mampu menggali serta menumbuhkan potensi yang ada di wilayah desa. Rekomendasi bagi peneliti diharapkan mampu merealisasikan serta mampu memberikan masukan-masukan bagi pihak terkait guna peningkatan program penyuluhan di masa yang akan datang