DISIPLIN DIRI SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH DITELAAH DARI GAYA PENERAPAN DISIPLIN OLEH PENDIDIK (Studi Komparatif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)

Kelancaran proses pembelajaran di sekolah sangat bergantung pada kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. Sekolah melalui para pendidik sudah selayaknya selalu menginternaslisaikan nilai-nilai pendidikan yang terbaik bagi siswa. Tujuannya untuk mendidik dan membiasakan siswa bertingkah laku sesuai dengan etika sosial serta membentuk kepribadian yang luhur. Pendidik dengan kemampuan profesionalnya dapat melakukan serangkaian upaya untuk membantu siswa agar dapat mengembangkan disiplin dirinya, atau kemampuan untuk mengontrol dari dalam dirinya sendiri, sehingga diharapkan siswa dalam berperilaku selalu disertai tanggungjawab dan kesadaran diri pribadinya. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran perbedaan disiplin diri siswa berdasarkan gaya penerapan disiplin oleh pendidik. Pencapaian tujuan penelitian dilakukan melalui tahap-tahap berikut: (1) Memperoleh gambaran mengenai disiplin diri siswa kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung secara umum, (2) memperoleh gambaran mengenai penerapan disiplin oleh pendidik di SMA Pasundan 8 Bandung secara umum; dan (3) memperoleh gambaran mengenai perbedaan disiplin diri siswa kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung, dilihat dari gaya penerapan disiplin oleh pendidik. Sumber data penelitian adalah siswa kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2009-2010, dengan jumlah sampel penelitian 96 siswa. Melalui penelitian dengan metode komparatif dan perhitungan statistik, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) gambaran disiplin diri siswa dalam setiap komponen disiplin diri menunjukkan siswa kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung memiliki disiplin diri dengan kategori sedang, artinya siswa sudah memiliki disiplin diri dalam menaati tata tertib yang berlaku tetapi terkadang disertai dengan melakukan pelanggaran terhadap aturan; (2) siswa cenderung merasakan teknik penerapan disiplin demokratis dan gaya disiplin otoritarian oleh pendidik; dan (3) Terdapat perbedaan disiplin diri siswa berdasarkan teknik penerapan disiplin demokratis, otoritarian dan permisif. Hasil penelitian menggambarkan siswa yang merasakan penerapan disiplin dengan teknik demokratis, cenderung memiliki disiplin diri yang baik dibandingkan dengan siswa yang merasakan penerapan disiplin dengan gaya otoritarian dan permisif. Sekolah berupaya mengembangkan kebijakan dengan para guru tentang disiplin diri, perlu adanya sikap konsisten dalam penerapan peraturan antara guru yang satu dengan guru yang lain. Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan menindaklanjuti siswa yang sering melakukan pelanggaran terhadap tata tertib, salah satunya dengan mengadakan rancangan pelatihan program untuk mengembangkan disiplin diri siswa. Perlu diadakannya penelitian sejenis dengan lebih memperhatikan korelat-korelat lain yang mempengaruhi pembentukan disiplin diri siswa, misalnya keluarga dan lingkungan siswa