BIMBINGAN SEKS DALAM MATA PELAJARAN BINA DIRI PADA REMAJA TUNAGRAHITA RINGAN (Studi Deskriptif tentang Bimbingan Seks pada Remaja Tunagrahita Ringan Jenjang SMPLB-C di SLB-C Sukapura)

Pada masa-masa anak menginjak remaja akan mengalami perubahan pada dirinya. Sebagaimana kita ketahui, anak tunagrahita adalah mereka yang mengalami fungsi intelektual yang secara umum berada dibawah rata-rata yang diikuti dengan kekurangan dalam perilaku adaptif dan terjadi selama masa perkembangan.Anak tunagrahita bisa berkembang sebagaimana layaknya anak-anak pada umumnya, baik fisik maupun hormonal. Jadi, mereka pun akan mengalami masa puber, menstruasi bagi anak perempuan, mimpi basah pada laki-laki dan tertarik dengan hal-hal yang berbau seksualitas.Dengan keterbatasan yang dimilikinya remaja tunagrahita memiliki kesulitan dalam bergaul, berhubungan dengan lawan jenisnya, dalam mengendalikan emosi dan mengikuti aturan-aturan dan mudah terpengaruh orang lain baik dalam arti yang baik maupun buruk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bimbingan seks dalam mata pelajaran bina diri pada remaja tunagrahita ringan dan penelitian ini khusus untuk kelas 1, 2, dan 3 SMPLB-C. Penelitian dilakukan pada guru SMPLB-C dan berlokasi di SLB-C Sukapura Bandung. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif, dimana untuk memberi gambaran atas fenomena yang terjadi sebagaimana adanya. Data dikumpulkan dengan cara wawancara. Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang telah diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan sesuai dengan fokus penelitian. Dan langkah terakhir membandingkan data yang sudah disusun dengan teori yang sudah ada. Hasil analisis data memperoleh gambaran bahwa bimbingan seks di SLB-C Sukapura sudah diberikan dengan cukup baik dan dalam mata pelajaran bina diri ada beberapa materi yang berhubungan dengan bimbingan seks. Bimbingan seks bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang apa-apa yang ingin mereka ketahui sehingga mereka mempunyai sikap dan tingkah laku seksual yang sehat dan juga bisa diterima oleh masyarakat. Walaupun bimbingan seks belum memiliki kurikulum khusus tetapi bimbingan seks dapat diberikan dalam mata pelajaran bina diri. Mata pelajaran bina diri adalah bagaimana seorang anak merawat atau membina dirinya. Mengingat sangat pentingnya bimbingan seks pada remaja tunagrahita ringan oleh karena itu pihak sekolah harus memiliki program khusus mengenai masalah seks dan perlu ada dukungan kerjasama dari berbagai pihak terutama orang tua