PERBANDINGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OUTSOURCING DENGAN KARYAWAN TETAP PT TELKOM BANDUNG

Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam mengurangi anggaran pengeluaran guna meningkatkan laba perusahaan, salah-satunya dengan memakai jasa karyawan outsourcing. Outsourcing merupakan suatu tindakan memindahkan atau membagi kontrol manajemen dari suatu fungsi bisnis kepada supplier lain. Dengan menggunakan jasa karyawan outsourcing, beban perusahaan menjadi lebih ringan karena perusahaan merasa tidak harus mengeluarkan berbagai tunjangan bagi karyawan outsourcing. Namun di sisi lain, penggunaan sistem outsourcing ini dinilai berbagai serikat buruh outsourcing sebagai tindakan yang kurang adil karena dengan sistem outsourcing ini aspek kesejahteraan karyawan kurang diperhatikan. Penggunaan sistem outsourcing ini juga menjadi pilihan bagi PT Telkom, khususnya pada divisi access dan divisi customer service. PT Telkom secara bertahap mengurangi karyawan tetapnya dan menggantikannya dengan karyawan outsourcing. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kepuasan kerja antara karyawan outsourcing dan karyawan tetap pada divisi access PT Telkom area Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ex post facto dengan metode komparatif. Instrumen penelitian menggunakan instrumen kepuasan kerja yang dibuat berdasarkan teori dua faktor dari Herzberg. Responden pada penelitian ini berjumlah 117 karyawan, yang terdiri dari 90 karyawan outsourcing dan 27 karyawan tetap. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari uji statistik menggunakan Mann-Whitney U-test yaitu 0, 000 (α = 0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam kepuasan kerja antara karyawan outsourcing dan karyawan tetap divisi access di PT Telkom area Bandung Barat, yaitu kepuasan kerja yang lebih rendah pada karyawan outsourcing dibanding kepuasan kerja pada karyawan tetap