PENGEMBANGAN KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR`AN PLUS B.A.I.K. DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG

LIA RISNIAWATI. Studi Evaluatif Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Al- Qur’an Plus B.A.I.K di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2008. Penelitian ini bertitik tolak dari suatu permasalahan umum, yaitu “Bagaimana pengembangan Kurikulum Taman Kanak-Kanak Al- Qur’an Plus B.A.I.K di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?” Secara lebih khusus permasalahan di atas dirumuskan dalam sub-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus B.A.I.K di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana pelaksanaan kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus B.A.I.K di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana penilaian kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus B.A.I.K di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung? Kajian teoritis yang digunakan dalam upaya memecahkan permasalahan penelitian tersebut merujuk pada teori dan konsep kurikulum secara umum dan konsep kurikulun Taman Kanak-kanak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi evaluatif Data dihasilkan dari kegiatan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara umum pengembangan kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus tidak sesuai dengan pengembangan kurikulum Taman Kanak-kanak Nasional. Secara khusus, kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus lebih mengarahkan anak untuk mencapai kompetensi yang bersifat akademis, karena analisis kebutuhan tidak dilakukan secara matang. 2. Pelaksanaan kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus dilakukan secara sistematis, namun tidak ada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dan sumber belajar yang dapat mendekatkan anak dengan dunia sekitarnya. 3. Penilaian kurikulum Taman Kanak-kanak Al-Qur`an Plus belum seimbang, karena perkembangan afektif anak hanya menjadi indikator penilaian pada setiap akhir bulan. Sementara penilaian perkembangan kognitif dan psikomotor dilakukan setiap pembelajaran selesai dilaksanakan