PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG TEKNOLOGI PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DIKELAS IV SDS SALUYU KOTA BANDUNG: Penelitian Tindakan di SDS Saluyu Kelas IV Tahun Ajaran 2011/ 2012 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosiai (IPS). Dari hasil analisis metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDS Saluyu tampak masih monoton yaitu ceramah dan tanya jawab serta tidak melibatkan siswa secara langsung untuk menghubungkan pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata, sehingga pembelajaran kurang bermanfaat bagi siswa serta berdampak pada kurang meningkatnya aktivitas belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meninekafkan aktivitas belaiar siswa. serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa tentang teknologi produksi pada pembelajaran IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc, Tagart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 36 orang siswa yang terdiri dari 20 siswa Jaki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Siklus pertama, dan kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah, dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra, kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya.Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa nembelaiaran IPS den pan menerapkan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, sedangkan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran IPS lebih berkaitan dengan kesiapan kemampuan guru dalam mengembangkan pendekatan kontekstual di kelas dan pengelolaan kelas yang kondusif, tetapi dalam dua siklus semua kendala dapat diatasi