PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DIKELAS V SEKOLAH DASAR

Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya nilai hasil ulangan matimatika pada pokok bahasan bilangan pecahan, hal ini ditandai nilai KKM masih mencapai 60, padahal target yang diharapkan 70, demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran masih dengan cara menjelaskan saja, sebab pada kenyataannya siswa tidak dapat memahami konsep dari yang dipelajarinya. Penelitian ini ditujukan pada pendekatan matematika realistik dalam meningkatkan pembelajaran konsep bilangan pecahan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:(1) mengungkap aktivitas pembelajaran siswa tentang konsep bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik (2) mengungkap prestasi belajar siswa dalam konsep bilangan pecehan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis dan Mc, Taggart dengan dua siklus, yang pada setiap siklusnya dilakukan tiga tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasV semester II SDIT Adzkia 1 Sukabumi yang berjumlah 29 orang. Hasil penelitian yang di peroleh adalah: dilihat dari proses pembelajaran setelah tindakan dilaksanakan, pemahaman siswa terhadap konsep bilangan pecahan cenderung lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata kemampuan siswa, baik secara kelompok ataupun secara individu, yang bisa dilihat dari perolehan rata-rata nilai pada setiap tindakan. Dimana pada setiap tindakan diperoleh rata-rata nilai 88 untuk tes secara individu dan nilai rata-rata 89 untuk nilai secara kelompok. Dengan demikian, bahwa melalui pendekatan matematika realistik dengan bantuan kertas warna dalam pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan sederhana sangat efektif di gunakan sebagai alat peraga untuk membantu siswa dalam memahami konsep bilangan pecahan tersebut.Berdasarkan penelitian tersebut, ada beberapa saran yang yang hendak disampaikan, antara lain: (1) Pemilihan metode yang digunakan harus menjadikan siswa kebih interakif dan memberikan kebebasan kepada siswa dalam mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya sehingga proses belajar optimal, (2) isi dalam konteks yang ada dalam LKS atau permasalah yang harus diselesaikan siswa merupakan kejadiaan-kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari hari anak dan dekat dengan lingkungan anak