UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TUNANETRA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL LEARNING CYCLE

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Tunanetra Dalam Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Dengan Model Learning Cycle” (Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Benda Padat, Benda Cair, dan Gas pada Peserta Didik Tunanetra Kelas III SDLB SLBN-A Pajajaran Bandung). Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang pelaksanaan proses belajar mengajar dalam mata pelajaran IPA SDLB dengan menggunakan model Learning Cycle yang memiliki manfaat langsung dalam meningkatkan minat dan hasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPA di SDLB.Tujuan yang ingin dicapai dari proses penelitian ini adalah mengetahui manfaat dari penggunaan model pembelajaran Learning Cycle dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran IPA. Peningkatan minat tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator yang diterapkan dalam proses belajar dan aktivitas peserta didik. Sedangkan hasil belajar dapat dilihat dari hasil pembelajaran yang dilihat dengan angka yang didapat dari tes dengan menggunakan model Learning Cycle terhadap pelajaran IPAUntuk mencapai tujuan penelitian ini, ditempuh dengan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Acion Reseach). Dengan teknik pengumpulan data melalui tes, observasi dan angket terhadap peserta didik sebagai sumber data. Subjek penelitian berjumlah 7 orang siswa SDLB SLB A Pajajaran Bandung. Variabel yang diteliti meliputi ketuntasan belajar, motivasi belajar dan hasil belajar yang berhasil dicapai peserta didik setelah dilaksanakan skenario pembelajaran selama 2 siklus dimana pada masing-masing siklus dirancang dengan 4 kegiatan yaitu tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Data tentang peristiwa pembelajaran diambil dengan menggunakan instrumen lembar observasi, data tampilan untuk kerja siswa atau hasil belajar diambil dengan instrumen tes, dan data motivasi belajar diambil dengan menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data pada umumnya menggunakan teknik prosentase.Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I hanya 60% peserta didik yang mencapai kategori tuntas, nilai rerata hasil belajar baru mencapai nilai 74.14%, dan motivasi belajar siswa mencapai presentase sebesar 85.71% yang berarti termasuk kategori “tinggi”. Pada siklus II terjadi peningkatan, peserta didik yang mencapai tuntas belajar 100%, hasil belajar mencapai rerata nilai 88.85 melebihi kriteria yang ditetapkan yaitu rerata 80.00 dan motivasi belajar meningkat menjadi 90.28% yang termasuk kategori “sangat tinggi”. Oleh karena itu hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterim