ANALISA PEMAKAIAN BI FUEL (PERTALITE DAN LPG) TERHADAP PERFORMANSI POMPA AIR TYPE HONDA GX 160

Permasalahan umum yang terjadi dikalangan petani yaitu terjadi kelangkaan untuk bahan bakar minyak jenis premium karena disubsidi oleh pemerintah dan tidak tepat sasaran, sehingga para petani mensiasati irigasi dengan pompa air menggunakan bahan bakar pertalite dan LPG sebagai bahan bakar alternatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meneliti perbandingan performansi dan efisiensi mesin pompa air Honda GX 160 berbahan bakar pertalite dengan LPG. Dengan menggunakan konverter kit maka mesin pompa air dapat beroperasi menggunakan dua jenis bahan bakar (Bi-Fuel). Pada pompa dengan bahan bakar pertalite didapatkan hasil torsi maksimum sebesar sebesar 8,46 N.m pada 2400 rpm, daya maksimum sebesar 2,126 Kw pada 2400 rpm, konsumsi bahan bakar minimum sebesar 3,3605 g/menit pada 2000 rpm, debit maksimum sebesar 0,01437 m3/s pada 3600 rpm, emisi gas buang terendah pada O2 sebesar 2,34% pada 3600 rpm, CO sebesar 0,26% pada 2000 rpm, CO2 sebesar 12,2% pada 2000 rpm, HC sebesar 15 ppm, sebesar 1,041 pada 3600 rpm, AFR sebesar 15,3 pada 3600 rpm. Pada pompa dengan bahan bakar LPG didapatkan hasil torsi maksimum sebesar sebesar 7,871 N.m pada 2400 rpm, daya maksimum sebesar 1,978 Kw pada 2400 rpm, konsumsi bahan bakar minimum sebesar 3,4 g/menit pada 2000 rpm, debit maksimum sebesar 0,01246 m3/s pada 3600 rpm, emisi gas buang terendah pada O2 sebesar 4,41% pada 3600 rpm, CO sebesar 0,08% pada 2400 rpm, CO2 sebesar 7,7% pada 3200 rpm, HC sebesar 31 ppm, paling ideal sebesar 1,076 pada 3600 rpm, AFR paling ideal sebesar 15,8 pada 3600 rpm