Manajemen laboratorium PAI untuk meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA Negeri 4 Magelang

Skripsi ini membahas tentang Manajemen Laboratorium Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kurangnya minat para siswa untuk mengikuti pembelajaran pendidikan agama di sekolah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Bagaimana perencanaan laboratorium PAI dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA Negeri 4 Magelang?(2) Bagaimana pelaksanaan laboratorium pendidikan agama Islam dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SMA Negeri 4 Magelang? (3) Bagaimana evaluasi laboratorium pendidikan agama Islam dalam menunjang mutu pembelajaran PAI di SMA Negeri 4 Magelang? Permasalahan tersebut dibahas melalui study lapangan yang dilaksanakan di laboratorium pendidikan agama islam SMA N 4 Magelang. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan analisis deskriptif menggunakan logika induksi, deduksi , dan refleksi. Kajian ini menunjukkan bahwa : (1) dalam perencanaan terlebih dahulu diadakan sarana prasarana dan alat peraga sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di laboratorium. Setelah pengadaan sarana prasaran seorang guru menyiapkan silabus dan RPP sebagai rujukan dalam pengajaran di laboratorium agar tujuan pengajaran di laboratorium sesuai dengan perilaku-perilaku yang diinginkan. (2) Pelaksanaan kegiatan di laboratorium pendidikan agama Islam guru menyampaikan materi dengan tanya jawab yang bertujuan memberikan penguatan kepada peserta didik tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru. Dalam memilih metode juga sudah dilakukan dengan efektif, metode yang dilakukan guru yaitu peserta didik dijadikan guru untuk menyampaikan materi yang diberikan oleh guru. Penyampaian metode di perkuat dengan alat-alat peraga di laboratorium. Dalam hal ini guru sudah melakukan metode dengan model PAIKEM untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pada tahap akhir, guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah disampaikan, sekalian memberikan kata-kata yang dapat menimbulkan semangat yang kemudian ditutup dengan doa penutup majelis. (3) pengawasan dilakukan menggunakan beberapa tahap, diantaranya: pengawasan pada perencanaan, proses pembelajaran di laboratorium, supervisi dan evaluasi pengelolanya. Supervisi dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium, yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas dari pusat. Penilaian ini dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran PAI di laboratorium, dengan beberapa tehnik, yakni tes tertulis, tes penugasan dan tes lisan. Dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana para siswa memahami tentang pendidikan agama Isla