Hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan pembelajaran dalam praktek shalat dengan aktivitas belajar pendidikan agama Islam (PAI) siswa kelas Vlll SMP Negeri 2 Semarang

Permasalahan dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan pembelajaran dalam praktek Shalat dengan aktivitas belajar pendidikan agama Islam (PAI) siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Semarang. Sejalan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan pembelajaran dalam praktek Shalat (x) dengan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) (y) peserta didik SMP Negeri 2 Semarang khususnya siswa kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, angket, wawancara serta dokumentasi. Kemudian dalam analisa menggunakan metode kuantitatif, yaitu data yang terkumpul kemudian di analisis. Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Semarang yang berjumlah 181 siswa. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran penulis maka dalam penelitian ini hanya mengambil sampel sebesar 25% dari jumlah populasi yakni sebanyak 45 siswa. Kemudian sampel ini diambil dengan cara random sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment, dengan hasil analisis data diperoleh ro = 0,601 lebih besar dari rtabel, baik pada taraf signifikansi 1% (0,372) maupun 5% (0,288). Dengan demikian dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang pengelolaan pembelajaran dalam praktek Shalat mempunyai hubungan positif dengan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang pengelolaan pembelajaran dalam praktek Shalat dan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam (PAI), berarti signifikan. Yang membuktikan adalah hipotesis yang ada dapat diterima dan dapat dibuktikan. Saran penulis adalah bagi kepala sekolah sebagai pemimpin hendaknya memberi bimbingan, motivasi dan evaluasi terhadap para guru agar lebih meningkatkan kompetensi dan pengelolaan pembelajaran