Penyuluhan agama Islam terhadap gangguan psikologis manusia modern menurut Achmad Mubarok

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran bahwa banyak manusia modern yang tidak mampu mengimbangi kemajuan zaman dan tidak mampu merespon dengan baik. Oleh karena itu muncullah beberapa gangguan psikologis pada manusia modern. Sebagai perumusan masalah: Bagaimana konsep Achmad Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern? Bagaimana konsep Achmad Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern ditinjau dari segi fungsi penyuluhan Islam? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep Achmad Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern, dan untuk mengetahui konsep Achmad Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern ditinjau dari segi fungsi penyuluhan Islam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data primer adalah tulisan Achmad Mubarok, antara lain: al-Irsyad an Nafsiy, Penyuluhan Agama Teori dan Kasus; Psikologi Dakwah; Psikologi Qur’ani dan sejumlah karya tulis ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder adalah wawancara langsung dengan Achmad Mubarok, dan komentar atau analisis dari para ahli lain tentang pemikiran Achmad Mubarok. Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan analisis deskripsi yaitu menggambarkan dan menguraikan konsep Achmad Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern ditinjau dari segi materi dan metode penyuluhan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menurut Mubarok, banyak manusia modern yang mengalami gangguan psikologis. Untuk berani ke luar dari gangguan psikologis tersebut, maka mula pertama manusia modern harus terlebih dahulu mengenali kembali jati dirinya, apakah makhluk itu, apa sebenarnya manusia itu, siapa dirinya sebenarnya, untuk apa ia berada di dunia ini dan mau ke mana setelah itu. Konsep Mubarok tentang penyuluhan terhadap gangguan psikologis manusia modern memiliki tiga fungsi yaitu fungsi advokatif, yang berarti penyuluh Agama Islam memiliki tanggungjawab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan atau pemikiran yang akan merusak akidah dan tatanan kehidupan beragama. Fungsi konsultatif, yang berarti penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Fungsi informatif dan edukatif, yang berarti penyuluh bAgama Islam memposisikan dirinya sebagai orang yang berkewajiban menyampaikan pesan-pesan ajaran Agama Islam dan membina masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai btuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Kesimpulan: untuk menanggulangi gangguan psikologis manusia modern adalah dengan membuka forum dzikir, sabar, dan taubat