Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran haji dan umrah dengan menggunakan alat peraga pada kelas VIII di MTs Nurul Islam Kriyan Kalinyamatan Jepara semester II tahun ajaran 2010-2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; 1) Mengetahui sejauh mana motivasi peserta didik dalam belajar Fiqih dengan menggunakan metode alat peraga; 2) Mengetahui hasil belajar peserta didik pada meteri pokok haji dan umroh setelah penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau action research dengan menggunakan tiga siklus, karena dua siklus belum cukup dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Subyek penelitian sebanyak 39 peserta didik Kelas VIII dari 361 peserta didik secara keseluruhan, yang dibagi ke dalam beberapa kelompok saat pembelajaran menggunakan alat peraga. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kondisi awal menunjukkan masih banyak siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar, sehingga nilai hasil belajar mereka pun masih kurang. (2) Pada Siklus I, siswa masih belum terampil menggunakan alat peraga dan menyelesaikan soal individu maupun kelompok, dengan dibuktikan dengan prosentase rata-rata nilai keterampilannya 66,2%, di bawah rata-rata minimum yaitu 70%. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pun baru mencapai angka 74, masih di bawah nilai rata-rata minimum, yaitu 75. dibuktikan dengan hasil tes kelas VIII yang belum tuntas sebesar 21 siswa. (siswa yang mencapai KKM sebesar 46%) (3) Pada Siklus II, siswa sudah mulai terampil bertanya, menjawab, menggunakan alat peraga dan menyelesaikan soal-soal individu dan kelompok. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata prosentase hasil pengamatan penilaian keterampilan siswa kelas VIII adalah 73% yang sudah berada di atas ketentuan 70%. Nilai hasil belajarnya pun sudah mencapai ketentuan, yaitu sebesar 77. namun, masih sangat tipis terhadap ketentuan minimum (75), oleh karena itu perlu kiranya dilakukan siklus III. (4) Pada Siklus III, keterampilan siswa dalam bertanya, menjawab dan menggunakan alat peraga sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan II. Rata-rata hasil belajar siswa pun sudah di atas ketentuan minimal yang ditentukan, yakni mencapai angka 81. Keseluruhan siswa pun telah mencapai nilai Ketuntasan minimum (100% tuntas)