Strategi humas dalam meningkatkan citra lembaga Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati

Skripsi ini membahas bagaimana strategi kehumasan dan persepsi masyarakat di Perguruan Islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kegagalan lembaga pendidikan Islam pada umumnya sehingga mereka tidak mampu mengambil minat masyarakat dalam penjaringan siswa baru dan dianggap lembaga yang tidak memiliki kualitas unggul. Dengan begitu mereka kalah dalam persaingan pasar dan tidak mampu mendapatkan siswa yang banyak. Padahal indikator keberhasilan manajemen kehumasan dalam pendidikan adalah kesetiaan para pelanggan dan semakin meningkatnya peminat yang bersekolah di lembaga pendidikan tersebut. PIM dijadikan sebagai lokasi penelitian karena keberhasilannya mempertahankan eksistensi lembaga selama satu abad lebih. Diharapkan akan dapat memecah kebuntuan yang dialami lembaga pendidikan Islam dalam strategi manajemen kehumasan. Rumusan permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini yaitu, pertama strategi apa saja yang dilakukan humas dalam meningkatkan citra lembaga Perguruan Islam Matholi’ul Falah Kajen Margoyoso Pati? Kedua, bagaimana persepsi masyarakat terhadap lembaga Perguruan Islam Matholi’ul Falah Kajen Margoyoso Pati? Penelitian menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi seseorang maupun kelompok. Metode kualitatif juga didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian yang dihasilkan adalah pertama, strategi humas yang diaplikasikan di PIM antara lain adalah humas internal dan eksternal. Strategi humas internal dilakukan dengan cara rapat rutin guru, tim bahsul masail guru, tim musyawarah guru, tim diskusi guru, dan studi banding/studi komparasi oleh guru. Adapun strategi eksternal dilaksanakan dengan cara mengkombinasikan kurikulum nasional deng salafiyah pesantren, kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi rebana, marching band, jurnalistik, pramuka, dan organisasi HSM/Hismawati. Berikutnya adalah orientasi pengenalan madrasah, sistem kredit point, raport anak, Lembaga Pengembangan Bahasa Arab (LPBA), diskusi ilmiah, bhakti sosial, PHBI, Lajnah Qobul Wattarsyih, dan ikatan alumni. Kedua, persepsi masyarakat tentang Perguruan Islam Matholi’ul Falah (PIM) sangat beragam. Persepsi ini adakalanya tertuju pada manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sarana prasarana. Berikut adalah hasil rangkumannya. Antara lain yaitu PIM terkenal dengan pengkaderan ulama, melatih kecerdasan otak, ngalap berkah dan para sesepuh dan kiai di Kajen, mengembangkan bahasa Arab dan bersekolah di Timur Tengah, melatih kemandirian, meningkatkan ketaqwaan, dan melatih kedisiplinan