Penggunaan Metode Reading Aloud dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Surat Al-Kautsar dan QS An-Nashr di Kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik untuk dipahami dan hasil ulangan harian rata-rata nilai ulangannya di bawah standar ketuntasan dimana dari 17 anak yang mendapat nilai sesuai KKM 80 hanya sekitar 40%. Guru perlu melakukan metode reading aloud karena keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran, mengajukan pertanyaan dan menstimulasi diskusi. Strategi ini agak serupa dengan pelajaran mengkaji kitab suci. Cara ini memiliki dampak berupa terfokusnya perhatian dan terciptanya kelompok yang padu. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimana penggunaan metode reading aloud pada pembelajaran al-Qur’an surat al-Kautsar dan QS an-Nashr di kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal? 2) Bagaimana kemampuan membaca al-Qur’an surat al-Kautsar dan QS an-Nashr di kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal sebelum menggunakan metode reading aloud? 3) Bagaimana kemampuan membaca al-Qur’an surat al-Kautsar dan QS an-Nashr di kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal setelah menggunakan metode reading aloud Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan membaca al-Qur’an surat al-Kautsar dan QS an-Nashr di kelas IV SDN 2 Tosari Brangsong Kendal setelah menggunakan metode reading aloud hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil kemampuan membaca dimana pada aspek siswa aktif mendengarkan dengan seksama penjelasan guru pada pra siklus 66,67% naik pada siklus II menjadi 88,89%, aspek siswa aktif mengerjakan tugas guru pada pra siklus ada 55,56% naik pada siklus II menjadi 83,33%, aspek siswa aktif dalam meneliti bacaan pada pra siklus ada 61,11% naik pada siklus II menjadi 88,89%, aspek siswa aktif melakukan reading aloud pada pra siklus ada 66,67% naik pada siklus II menjadi 83,33%, dan pada aspek siswa aktif mengomentari reading aloud teman pada pra siklus ada 61,11%, naik pada siklus II menjadi 88,89%. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhka