Peran guru IPA dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran biologi (Studi Kasus di MTs Al Asror Gunungpati Semarang)

Skripsi ini membahas tentang peran guru IPA dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran biologi. Kajian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran guru dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : 1) Bagaimana peran guru IPA dalam menunjang kegiatan pembelajaran biologi di MTs Al-Asror Gunungpati Semarang? 2) Apa sajakah faktor yang mendukung dan menghambat peran Guru IPA dalam menunjang proses pembelajaran biologi di MTs Al-Asror Gunungpati Semarang? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MTs Al-Asror Gunungpati Semarang. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi, dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan kualitatif deskripif. Kajian ini menunjukkan bahwa : 1) Peran Guru IPA dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran Biologi di MTs Al-Asror Gunungpati Semarang meliputi beberapa hal, yaitu : Guru sebagai inspirator, informator, organisator, motivator, fasilitator, pembimbing, pengelola kelas, dan evaluator. Peran Guru IPA dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran Biologi di MTs Al-Asror Gunungpati Semarang dapat dikategorikan baik dan tidak hanya terbatas selama pembelajaran di kelas saja melainkan juga di luar jam pelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan ikut berperannya Guru IPA dalam membimbing siswa yang sedang mengalami masalah pribadi, keluarga maupun sosial. Guru IPA juga ikut berperan dalam mendorong orang tua siswa agar lebih memperhatikan pendidikan siswa. 2) Faktor-faktor yang mendukung Guru IPA dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran Biologi di MTs Al-Asror yaitu : Media pembelajaran yang tersedia di sekolah cukup memadai dan pemilihan metode yang tepat. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat Guru IPA dalam mennjang kelancaran proses pembelajaran Biologi di MTs Al-Asror yaitu : Karakteristik siswa yang heterogen, kurangnya motivasi siswa dalam belajar, kesadaran orang tua tentang pendidikan anaknya yang rendah, tingkat kemampuan siswa yang berbeda, dan tingkah laku siswa yang terkadang bertingkah semaunya sendiri