PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan perusahaan manufaktur. Populasinya adalah laporan keuangan seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Dengan teknik purposive sampling, diperoleh sebanyak 120 sampel penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh negatif manajemen laba terhadap kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan perusahaan manufaktur. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Tingkat pengungkapan yang digunakan berasal dari indeks kelengkapan pengungkapan wajib, sedangkan manajemen laba diukur melalui discretionary accruals yang dihitung dari model jones yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membuktikan bahwa hipotesis awal dapat dibuktikan yaitu bahwa manajemen laba berpengaruh negatif terhadap kelengkapan pengungkapan wajib. Adanya pengaruh negatif berarti semakin banyak tindakan manajemen laba yang dilakukan, maka informasi yang diungkapkan semakin sedikit. Sebaliknya, semakin sedikit tindakan manajemen laba yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyak informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah karena hanya mempertimbangkan apakah informasi tersebut diungkapkan atau tidak (kelengkapan) dan penilaiannya bersifat dikotomis. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan tingkat kelengkapan atau seberapa banyak informasi tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan