Persepsi Masyarakat Tentang Peran Mubalig dalam Memasyarakatkan Ekonomi Syariah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Erniyati. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Peran Mubalig dalam Memasyarakatkan Ekonomi Syariah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing: (1) Rahman Helmi, S. Ag., MSI (II) H. Abdul Gafur, M. A.\ud \ud Skripsi ini ditulis, karena semakin berkembangknya ekonomi yang jauh dari prinsip syariah, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi berbasis syariah. Tugas memasyarakatkan ekonomi syariah itu sendiri di antaranya, lembaga keuangan syariah, pemerintah, media seperti televisi dan surat kabar harian, serta mubalig. Mubalig dianggap sangat besar perannya dalam memasyarakatkan ekonomi syariah, karena mubalig dianggap sebagai orang yang menjadi panutan dalam kehidupan di masyarakat.\ud Penelitian ini membahas tentang Persepsi Masyarakat Tentang Peran Mubalig dalam Memasyarakatkan Ekonomi Syariah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat, yaitu seberapa besar peran mubalig di masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam memasyarakatkan ekonomi syariah, dan untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah tersebut.\ud Metode pengambilan sampelnya menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah 100 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang berupa kuesioner. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan teknik cronbach’s alpha. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan persentase. \ud Hasil penelitian menyimpulkan persentase yang sangat sedikit yaitu sebesar 23%, jika diinterpretasikan masuk dalam kategori berperan kurang baik. Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa peran mubalig dalam memasyarakatkan ekonomi syariah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah kurang baik. Oleh karena itu diharapkan pada semua pihak yang terkait bisa memecahkan masalah tersebut, agar masyarakat tidak terlalu lama menjalankan kegiatan ekonomi yang jauh dari prinsip syariah dan cenderung kepada kegiatan ekonomi yang mengandung riba