Kemampuan Membaca Alquran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Penyandang Tunagrahita Di SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru

Uswatun Nisa, 2016, Kemampuan Membaca Alquran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Penyandang Tunagrahita Di SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Drs. Yahya Mof, M.Pd. \ud \ud Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa kemampuan membaca Alquran yang penulis fokuskan pada pelafalan huruf hijaiyyah tidak hanya dimiliki anak normal pada umumnya, namun dapat dikembangkan pula pada anak berkebutuhan khusus sekalipun. Seperti tunagrahita, tunadaksa, tunarungu dan autis. Pentingnya memiliki kemampuan membaca Alquran yang dimulai dari pelafalan huruf hijaiyyah ini menjadi pondasi awal bagi anak untuk memiliki keterampilan dalam melaksanakan praktik ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya seperti sholat, mengaji dan berdoa. \ud Subjek penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) SMPLB kelas VII, dengan jenis hambatan grahita ringan (C), grahita sedang (C1), rungu (B), daksa (D) dan autis. Sedangkan Objek penelitiannya adalah kemampuan membaca Alquran yang dititikberatkan pada pelafalan huruf hijaiyyah sesuai dengan pembagian kelompok makharijul hurufnya. \ud Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini mencakup teknik lembar observasi evaluasi keterampilan fisik, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan meliputi pengumpulan data, editing, koding, klasifikasi dan interpretasi data. Kemudian analisis data menggunakan analisis deskriptif-kualitatif dan penarikan kesimpulan menggunakan metode induktif. \ud Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya kemampuan membaca Alquran anak berkebutuhan khusus pada pelafalan huruf hijaiyyah secara keseluruhan termasuk dalam kategori terampil atau instructional level. Adapun jumlah nilai rata-rata anak yakni 69,10 dengan kualifikasi nilai B. Hal ini tidak terlepas dari faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi kemampuan anak tersebut. Seperti faktor internal anak berupa antusiasme anak yang beriringan dengan keterbatasan intelektual, fisik, mental dan emosi. Kemudian, dukungan orang tua terhadap tumbuh kembang anak yang beriringan dengan kurangnya perhatian pada sebagian orang tua terhadap anak. Kegiatan di lingkungan sekolah yang terkendala pada kurangnya alokasi waktu pembelajaran baca tulis Alquran. Serta metode dan strategi guru yang inovatif, kreatif namun masih belum memiliki keseragaman