Pemenuhan Nafkah dalam Kehidupan Rumah Tangga Suami Murtad di Desa Batampang Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah

Fajariah. 2014. Pemenuhan Nafkah dalam Kehidupan Rumah Tangga Suami Murtad di Desa Batampang Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah. Skripsi, Jurusan Hukum keluarga (Akhwal Syahsiyyah). Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Akh. Fauzi Aseri, MA. Pembimbing (II) Farihatni Mulyati, S.Ag, MHI.\ud Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pasangan suami isteri yang suaminya menjadi murtad, sehingga dengan murtadnya suami bagamana kehidupan rumah tangganya, dan pemenuhan nafkah kepada isteri dan anaknya di Desa Batampang kabupaten barito Selatan Kalimantan Tengah.\ud Peramsalahan yang diteliti adalah bagaimana kehidupan rumah tangga suami murtad, kemudian bagaimana pemenuhan nafkah suami yang menjadi murtad di Desa Batampang Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah.\ud Tujuan penelitian ini untuk menegetahui kehidupan rumah tangga suami menjadi murtad serta bagaimana pemenuhan nafkah untuk isteri dan anaknya oleh suami murtad di Desa Batampang Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah.\ud Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan observasi. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.\ud Dari hasil penelitian, bahwa kasus yang terjadi di Desa Batampang Kalimantan Tengah Kabupaten Barito selatan, kehidupan rumah tangga suami yang menjadi murtad, dari awal sebelum suami menjadi murtad, bahtera rumah tangga mereka sudah tidak harmonis hingga suami menjadi murtad, kemudian pemenuhan nafkah dari suami murtad, pada dasarnya sebelum dia murtad nafkah untuk isteri dan anaknya sudah tidak terpenuhi hingga dia menjadi murtad. Dalam hal demikian, bahwa tidak terpenuhi nafkah bukan karena suami murtad, akan tetapi dari awal bahtera rumah tangga suami tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kebutuhan keluarga tidak terpenuhi. Kemudian setelah suami menjadi murtad kewajiban nafkah yang seharusnya masih dia berikan kepada anak dan isterinya menjadi tidak terpenuhi hanya karena pengangguran, sehingga pada akhirnya kehidupan rumah tangga mereka berujung pada perceraia