Meningkatkan Kemampuan Ketepatan Gerakan Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas II SDN Jambu Hilir 3 Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Rasuna. 2013. Meningkatkan Kemampuan Ketepatan Gerakan Shalat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas II SDN Jambu Hilir 3 Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Drs. Yahya Mof. M.Pd.\ud \ud Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan, Gerakan Shalat, Metode Demonstrasi \ud \ud Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan ketepatan gerakan shalat pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Jambu Hilir 3 Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan pada kegiatan belajar mengajar di semester I pada mata pelajaran PAI dalam materi Praktek Shalat Fardhu. Standar kompetensi adalah membiasakan shalat secara tertib dan kompetensi dasar yang ingin dicapai setelah pembelajaran adalah siswa mampu mempraktekkan shalat fardhu secara tertib dan benar. \ud Tindakan kelas dilaksanakan melalui penerapan metode demonstrasi yang berlangsung dalam 2 siklus dengan masing-masing 2 kali pertemuan atau proses pembelajaran selama 4 (2 x 35 menit). Sumber data diperoleh melalui guru, siswa dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumenter yang kemudian dianalisis secara deskriftif kualitatif. \ud Berdasarkan data yang diperoleh, hasil penelitian menunjukkan bahwa \ud 1. Penerapan metode demonstrasi dilaksanakan dengan membimbing kegiatan belajar secara kelompok dan individual. secara tepat dan lancar. Siswa secara bergiliran dan acak diminta menunjukkan kemampuannya mempraktekkan ketepatan shalat. Setiap praktek gerakan yang benar diminta untuk ditirukan oleh siswa lainnya secara keseluruhan.\ud 2. Kemampuan ketepatan gerakan shalat meningkat. Siswa mampu mempraktekkan satu persatu gerakan shalat yang dimulai dari gerakan berdiri sempurna hingga salam dengan tepat. Keberhasilan ini didukung intensifnya bimbingan guru sehingga siswa dapat memperbaiki kesalahan gerakan shalat. Kemampuan ketepatan gerakan shalat berkorelasi pula dengan kemampuan memahami isi materi pembelajaran sehingga nilai hasil belajar berada di atas persyaratan ketuntasan dalam mata pelaran PAI sebesar 6,5